Pegadaian Catat Pertumbuhan Nasabah Sebesar 70% pada Oktober 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat prediksi adanya perlambatan ekonomi di 2023, tampaknya investasi terhadap emas menjadi pilihan. Hal tersebut tercermin dari tren penjualan emas di PT Pegadaian.

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Yudi Sadono bilang  tren penjualan emas di Pegadaian mengalami kenaikan, dimana jumlah nasabah Pegadaian naik per Oktober naik hingga 70% dari 117 ribu di Oktober 2021 menjadi 199 ribu per Oktober 2022.

Sementara itu, nilai pembiayaan Pegadaian secara tahunan (year on year/ YoY) juga mengalami kenaikan hingga 87%. Pada Oktober 2021, pembiayaannya senilai Rp 742 miliar dan kini menjadi Rp 1,38 triliun.


“Instrumen investasi emas masih sangat menjanjikan dan masih diburu oleh masyarakat sebagai alat lindung nilai (hedging),” ujar Yudi dalam keterangan resminya, Senin (7/11).

Baca Juga: Meski Masih Mini, Pembiayaan Kendaraan Listrik oleh Multifinance Mulai Bertenaga

Tak hanya pertumbuhan nasabah dan pembiayaan, Yudi juga menambahkan masyarakat yang sudah mengakses Tabungan Emas Pegadaian juga terus tumbuh mencapai lebih dari 5,5 juta orang.

“Ini artinya, masyarakat sudah mulai aware terhadap emas, karena emas dapat menjadi perisai ketika terjadi serangan krisis. Selain harga emas tidak akan termakan inflasi, emas itu bersifat likuid atau bisa dicairkan kapan saja,” tambah Yudi.

Lebih lanjut, Yudi menjelaskan beberapa layanan yang bisa diakses oleh masyarakat untuk berinvestasi di Pegadaian. Pertama, Tabungan Emas Pegadaian yang dari Rp 10.000 sudah bisa memiliki emas berkadar 99,99% dalam bentuk digital yang bisa di akses atau dibeli melalui aplikasi Pegadaian Digital.

Selain itu ada Cicil Emas untuk masyarakat yang belum ataupun sudah berpenghasilan tetap bisa merencanakan keuangan dengan menyisihkan dana untuk uang muka yang sudah dikunci, sehingga harganya tidak akan berubah.

“Tak hanya Logam Mulia, Pegadaian juga menyediakan emas perhiasan yang disediakan oleh anak perusahaan Pegadaian yaitu Galeri24, jadi masyarakat bebas memilih instrumen investasi emas yang akan disimpan,” pungkas Yudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi