Pegadaian dan LPEI Segera Rilis Obligasi



JAKARTA. Pasar obligasi masih menjadi pilihan menarik untuk menghimpun dana segar saat ini. Dua institusi keuangan, Perum Pegadaian dan Lembaga Pembiayan Ekspor Indonesia (LPEI), berniat obligasi pada tahun ini.

Pegadaian, misalnya, berencana menerbitkan obligasi pada paruh pertama 2010. Direktur Keuangan Pegadaian, Budiyanto, mengemukakan, lembaganya berencana merilis obligasi senilai Rp 2 triliun pada Juni 2010. "Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk kegiatan operasional," ujarnya.

Demi melancarkan aksi korporasi tersebut, pada awal Maret nanti Pegadaian akan menggelar beauty contest guna menyeleksi calon penjamin emisi atau underwriter obligasi. "Di bulan itu juga kami akan menunjuk siapa yang jadi underwriter," jelas Budiyanto, tanpa menyebut jumlah underwriter yang akan membantu penerbitan obligasi itu.


Dana hasil obligasi untuk menunjang target penyalurkan pembiayaan Pegadaian pada tahun ini sebesar Rp 75 triliun. Proyeksi ini lebih tinggi 56% ketimbang torehan pembiayaan setahun lalu.

Obligasi jatuh tempo

Seperti halnya Pegadaian, LPEI juga berniat merilis obligasinya pada semester pertama 2010. Direktur Utama LPEI, Arifin Indra, menyatakan, dana hasil penerbitan surat utang itu akan dipakai untuk menyokong ekspansi pembiayaan perusahaan. "Kami masih menghitung berapa kebutuhanya. Kami juga terus mengamati kondisi pasar," ujar dia, tanpa mau membeberkan nilai obligasinya.Selain sibuk menyiapkan obligasi baru, kedua lembaga finansial itu berancang-ancang melunasi obligasinya yang jatuh tempo pada tahun ini.

LPEI yang dulu bernama Bank Ekspor Indonesia (BEI) punya dua obligasi senilai total Rp 400 miliar yang bakal jatuh tempo. Pertama, Obligasi BEI II Tahun 2005 Seri B senilai Rp 200 miliar yang jatuh tempo 17 Juni 2010. Kedua, Obligasi BEI III Tahun 2006 Seri B yang jatuh tempo pada 28 September 2010 senilai Rp 200 miliar.

Soal sumber dana untuk melunasi surat utang itu, LPEI mengaku tak mencemaskannya. Mereka punya dua opsi. Pertama, menggunakan dana internal. Kedua, ada tawaran kredit perbankan. "Tapi syaratnya harus jangka panjang karena kami adalah bank plus, jadi struktur dana yang harus dipunyai pendanaan menengah-panjang," ujar Arifin.

Sedangkan Pegadaian punya empat seri obligasi yang akan jatuh tempo senilai total Rp 278,25 miliar. Keempat surat utang tersebut akan jatuh tempo pada waktu bersamaan, yaitu pada 6 Juni 2010.

"Dana pelunasan sudah siap, yakni dari internal," ujar Budiyanto. Per 31 Desember 2009, Pegadaian juga masih memiliki fasilitas pinjaman yang belum terpakai sebesar Rp 747,8 miliar, serta sumber pembiayaan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test