Pegadaian gagal capai target di 2017



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perjalanan bisnis PT Pegadaian sepanjang tahun lalu cukup berat. Target yang diharapkan perusahaan tak bisa tercapai.

Sepanjang tahun lalu, Pegadaian menargetkan penyaluran pinjaman alias outstanding loan Rp 38,5 triliun. Namun perusahaan ini hanya mampu menyalurkan Rp 37 triliun. Meski begitu, ketimbang tahun 2016 yang tercatat Rp 35,59 triliun, penyaluran pembiayaan masih tumbuh 4%.

Tak hanya dari sisi penyaluran pinjaman, target pendapatan Pegadaian Rp 11 triliun juga tidak terwujud. Pegadaian sepanjang 2017 hanya mampu membukukan pendapatan Rp 10,5 triliun. Hanya dari laba bersih Pegadaian mampu merealisasikan target, yakni Rp 2,5 triliun.


Direktur Keuangan dan Teknologi Teguh Wahyono beralasan, kondisi ini lantaran melewati semester I2017 persaingan bisnis kian ketat dan bisnis mikro juga mulai melambat. Dia menyebut, pembiayaan segmen mikro semakin banyak. Mulai dari bank dengan kredit usaha rakyat (KUR) dan hadirnya fintech pun menghambat penyaluran pinjaman Pegadaian. "Fintech masuk dengan lebih modern," ujar Teguh. Selain itu, kini juga pemain bisnis gadai juga makin banyak. Saat ini sudah ada empat perusahaan gadai yang terdaftar di OJK.

Untungnya, harga emas sepanjang 2017 masih mampu meningkatkan kinerja Pegadaian. Banyak nasabah yang menggadaikan, karena harganya sudah mahal. Namun karena persaingan membuat efek harga emas ini tidak terlalu terasa bagi Pegadaian.

Target 2018

Di tahun ini, Pegadaian mengaku akan lebih agresif. "Kami akan bekerja secara online dan offline," ujar Teguh. Karena itu, perusahaan ini percaya bisa menyalurkan pembiayaan Rp 45 triliun atau naik 21,62% secara tahunan.

Untuk menggapai target tersebut, Teguh mengatakan, Pegadaian akan memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, yakni agen. Ia menargetkan jumlah agen di 2018 mencapai 6.000. Nantinya, Pegadaian juga akan menggaet banyak toko emas sebagai agen untuk menaksir harga.

Pegadaian juga akan memperkuat layanan via online dan offline. Untuk itu, perusahaan akan banyak merekrut SDM yang bertugas untuk menjadi tenaga pemasar layaknya mantri bank. Kini, Pegadaian memiliki 400 orang bertugas di bidang tersebut.

Di bidang digital, Pegadaian akan memaksimalkan layanannya. Jika selama ini, nasabah masih harus mengantar barangnya dahulu ke agen atau cabang Pegadaian.

Ke depan, harapannya, semua proses bisa dilakukan melalui online. Jadi nasabah tinggal menerima uang dan memberikan barangnya ke Pegadaian melalui kurir. Teguh juga ingin ada layanan kredit yang bisa beroperasi 7x24 jam via online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina