Pegadaian konversi outlet di Madura ke syariah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian terus membesarkan bisnis syariahnya. Kini pemain gadai milik pemerintah ini secara resmi mengonversi Pegadaian konvensional ke Pegadaian syariah di seluruh Madura.

Direktur Utama Pegadaian Sunarso bilang bahwa mulai 1 Juli 2018 ini seluruh outlet perusahaannya di Madura dikonversi menjadi syariah. Sehingga nanti pelayanan Pegadaian yang ada di Madura sebanyak 87 unit semuanya syariah, tidak ada yang konvensional.

Lebih lanjut Sunarso mengatakan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh tim Pegadaian, motif nasabah datang ke Pegadaian yang selama ini lebih banyak motif benefit. “Sedangkan di Madura seimbang antara motif benefit dan motif syar’i. Selain itu dari sisi religius hampir semua alias 99,4% penduduk Madura beragama Islam,” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (2/7).


Dalam kesempatan yang sama, Pegadaian Syariah juga menyerahkan sertifikat Rahn Hasan kepada 250 nasabah. Rahn Hasan merupakan bentuk syariah dari Gadai Prima konvensional. Keduanya menawarkan pinjaman dengan nominal mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 500.000. Tenor pinjaman selama dua bulan dan bisa diperpenjang.

Produk Gadai Prima kovensional tanpa bunga, sedangkan Rahn Hasan tanpa biaya pemeliharaan (mu'nah). "Rahn Hasan adalah produk Pegadaian yang bisa menjangkau mahasiswa dan masyarakat menengah ke bawah yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan, jadi kami harapkan layanan ini bisa membantu mereka dan juga meningkatkan rasio inklusi keuangan di Indonesia," kata Sunarso.

Sebelumnya Sunarso bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin berkunjung ke pesantren-pesantren di Jawa Timur termasuk pesantren di Madura. Saat itu, para santri dan kiai mengemukakan aspirasi mereka agar dapat difasilitasi layanan gadai syariah.

K.H. Ma'ruf Amin menyambut baik apa yang telah dilakukan Pegadaian Syariah, dia mengibaratkan institusi-institusi syariah seperti bus, dan para ummat seperti penumpang bus. Jumlah armada bus syariah sudah sangat cukup, tetapi kenapa jumlah penumpangnya tidak bergerak dari angka 8%.

“Semoga ke depan masyarakat makin paham dengan keberadaan Pegadaian Syariah, yang bisa dijadikan sumber pembiayaan, menggantikan pembiayaan konvensional. Sebagai negara dengan mayoritas muslim, Indonesia sangat ketinggalan dalam penyerapan dana dari keuangan syariah. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkat lebih besar lagi," ungkapnya.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dinilai memiliki potensi menjadi  negara dengan kekuatan ekonomi yang besar dibandingkan China. Sementara itu potensi industri halal dan keuangan syariah global diprediksi tembus US$ 6,38 triliun di 2021.

Total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham syariah) saat ini telah mencapai  Rp1.133,23 triliun atau tumbuh 27%. Lebih tinggi dari pertumbuhan industri  keuangan konvensional. Potensi industri halal dan keuangan syariah global  diprediksi tembus di angka US$ 6,38 triliun pada tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati