JAKARTA. Persaingan bisnis penjualan emas secara kredit semakin ketat setelah kedatangan para pemain baru, yakni dari multifinance dan bank syariah. Namun, PT Pegadaian yakin, prospek penjualan logam mulia non-tunai pada tahun depan bisa meningkat pesat. Bahkan, manajemen perusahaan pelat merah ini menargetkan, penjualan logam mulia tumbuh 40% dari tahun ini atau terjual sebanyak 2,8 ton emas. Tahun ini penjualan logam mulia di Pegadaian meleset dari perkiraan. Awalnya manajemen menargetkan, total penjualan sebesar 2,3 ton. Namun, mereka baru menjual 1,5 ton sepanjang Januari sampai Oktober 2012. Walhasil, manajemen pun merevisi target penjualan menjadi 1,9 ton - 2 ton emas. Damar Setiawan, General Manager Bisnis Emas Pegadaian, yakin permintaan logam mulia pada tahun depan lebih ramai. Hal ini tak terlepas dari kondisi ekonomi domestik yang masih terpengaruh krisis global sehingga masyarakat lebih memilih berinvestasi pada portofolio yang aman tapi menjanjikan, yakni emas. "Imbal hasil investasi di emas lebih besar dari inflasi, masyarakat semakin menyadari hal itu," kata Damar, beberapa waktu lalu.
Pegadaian menggeber penjualan logam mulia
JAKARTA. Persaingan bisnis penjualan emas secara kredit semakin ketat setelah kedatangan para pemain baru, yakni dari multifinance dan bank syariah. Namun, PT Pegadaian yakin, prospek penjualan logam mulia non-tunai pada tahun depan bisa meningkat pesat. Bahkan, manajemen perusahaan pelat merah ini menargetkan, penjualan logam mulia tumbuh 40% dari tahun ini atau terjual sebanyak 2,8 ton emas. Tahun ini penjualan logam mulia di Pegadaian meleset dari perkiraan. Awalnya manajemen menargetkan, total penjualan sebesar 2,3 ton. Namun, mereka baru menjual 1,5 ton sepanjang Januari sampai Oktober 2012. Walhasil, manajemen pun merevisi target penjualan menjadi 1,9 ton - 2 ton emas. Damar Setiawan, General Manager Bisnis Emas Pegadaian, yakin permintaan logam mulia pada tahun depan lebih ramai. Hal ini tak terlepas dari kondisi ekonomi domestik yang masih terpengaruh krisis global sehingga masyarakat lebih memilih berinvestasi pada portofolio yang aman tapi menjanjikan, yakni emas. "Imbal hasil investasi di emas lebih besar dari inflasi, masyarakat semakin menyadari hal itu," kata Damar, beberapa waktu lalu.