Pegadaian Meningkatkan Inovasi Layanan Ultra Mikro Demi Terus Memperluas Inklusi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Ultra Mikro (UMi) terus memperluas inklusi keuangan kepada masyarakat segmen bawah yang tidak memiliki banyak akses ke layanan keuangan. Perluasan inklusi keuangan ini dilakukan melalui entitas yang jadi anggota holding, salah satunya PT Pegadaian.

Perkembangan bisnis ultra mikro di Pegadaian cukup positif. Segmen ini menjadi salah satu pendorong kinerja Pegadaian. Menurut keterbukaan informasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebagai induk holding UMi, pinjaman gadai mencapai Rp 54,7 triliun, naik 10,3% secara tahunan.

Sementara pinjaman non gadai mencapai Rp 10,9 triliun di periode yang sama. Pertumbuhan segmen ini terbilang dahsyat, yakni mencapai 71,6% secara tahunan.


Sebagai bagian dari Holding UMi, Pegadaian juga akan terus menggenjot pembiayaan bagi masyarakat segmen ultra mikro. “Kami akan terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam bentuk sosialisasi untuk semakin memperkenalkan produk dan layanan pembiayaan ultra mikro yang ada di Pegadaian, juga yang ada di BRI dan PNM” papar Yudi Sadono, Sekretaris Perusahaan Pegadaian.

Pegadaian masih optimistis bisnis pembiayaan ultra mikro akan terus tumbuh tahun depan. Alasannya, saat ini minat masyarakat di segmen ultra mikro dan mikro membuka usaha juga terus tumbuh.

Pertumbuhan segmen ultra mikro ini juga didukung langkah pemerintah merancang program inkubasi untuk mendorong para pelaku usaha ultra mikro, mikro, kecil dan menengah agar dapat naik kelas.

Bahkan, program tersebut menargetkan dapat melahirkan wirausaha baru hingga mencapai rasio 4% dari jumlah penduduk di 2024. “Saat ini dari total 64,2 juta pelaku UMKM, 99,6% merupakan pelaku usaha mikro,” beber Yudi.

Untuk melayani segmen ultra mikro dan mikro, Pegadaian juga akan melakukkan upgrade serta pengayaan fitur dan layanan produk berbasis ultra mikro. “Ini terus kami lakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, di antaranya dengan perluasan dari layanan berbasis digital,” papar Yudi.

Harapannya, pengayaan tersebut akan memperbesar pasar ultra mikro yang dapat dijangkau dan dilayani, yang akhirnya akan memperluas bisnis ultra mikro di holding. Yudi berharap, dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses layanan ultra mikro, masyarakat segmen ini terhindar dari jerat rentenir dan semacamnya.

Tahun depan, Holding UMi menargetkan pertumbuhan nasabah sebesar 21% atau 8,4 juta nasabah baru, menjadi total 45 juta nasabah UMi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wendi Setiyo