Pegadaian salurkan pembiayaan Rp 40,95 triliun per Januari 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan PT Pegadaian terus menunjukkan pertumbuhan. Di mana perusahaan pelat merah ini sukses menyalurkan pembiayaan lebih tinggi dari tahun lalu.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan penyaluran pembiayaan Pegadaian tumbuh 10,46% menjadi Rp 40,95 triliun per Januari 2019. Sayangnya, pembiayaan tersebut justru lebih rendah 0,58% dari Desember tahun lalu yang mencapai Rp 41,19 triliun.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengakui adanya perlambatan bisnis pembiayaan pada awal tahun ini. Penyebabnya sejumlah agenda proyek di industri keuangan belum mulai pada Januari 2019.


“Saya maksud itu bukan proyek kontraktor besar tapi sub proyek yang belum mulai. Tapi saya melihat per Februari ini, pembiayaan mulai tumbuh walaupun tidak besar,” kata Harianto kepada Kontan.co.id, Senin (11/3).

Pinjaman yang diberikan berupa pinjaman konvensional dan syariah. Dari jumlah tersebut, bisnis gadai berkontribusi terbesar Rp 29,05 triliun, diikuti Rahn Rp 4,58 triliun, kemudian fidusia Rp 4,42 triliun, rahn tasjili Rp 2,44 triliun, dan dibuntuti Mulia Rp 438 miliar.

Dengan pencapaian itu Pegadaian kian optimisis menatap tahun ini. Pegadaian sendiri menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 46,47 triliun pada tahun ini, atau meningkat 15,2% secara year on year (yoy).

“Kami memasang target pembiayaan tumbuh sebesar 15%-16% pada tahun ini. Dengan perolehan Januari itu, maka kami masih perlu berjuang untuk mencapainya,” ungkap Harianto.

Selain itu, ia berharap momentum pemilihan umum (pemilu) cepat selesai dan bisa terpilih pemimpin yang tepat dalam mendukung industri keuangan. Karena, banyak kontraktor proyek memilih menahan diri sampai pemilih usai.

Di sisi lain, Pegadaian juga makin agresif menjaring nasabah baru baru tahun ini dengan menargetkan pertumbuhan mencapai 23,4% menjadi 12,3 juta. Direktur Utama Pegadaian Kuswiyanto mengatakan, pihaknya akan lebih agresif menggarap nasabah usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan milenial.

“Karena masih banyak ruang untuk menumbuhkan di segmen itu. Kami juga akan mengembangkan produk-produk inovatif lainnya,” ungkapnya.

Pegadaian saat ini terus mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk memperluas pasar dan menunjang pelayanan terhadap nasabah, antara lain Pegadaian Digital Service (PDS), Investasi Emas, Gadai Syariah, Gadai Tanpa Bunga dan memperbanyak jumlah agen Pegadaian untuk memperkuat inklusi keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi