Pegadaian segera produksi emas dan garap properti



JAKARTA. Tak hanya gerai ritel saja ingin memberikan  layanan one stop shopping, PT Pegadaian (Persero) juga ingin menawarkan beragam produk di bawah satu atap. Mereka berharap, cara ini bisa mendongkrak pendapatan.

Untuk mewujudkan cita-cita itu, Pegadaian yang selama ini mengandalkan gadai emas, siap menjajal dua bisnis baru; yaitu menjual emas dan merambah sektor properti. Demi mendorong bisnis jualan emas, akhir pekan lalu, Pegadaian menggandeng Perum Peruri untuk meluncurkan produk emas sendiri.

Selama ini, PT Aneka Tambang (Antam) yang menyediakan emas bagi Pegadaian. Nah, nantinya, perusahaan pencetak uang negara itu akan mencetak emas batangan untuk Pegadaian. "Emas itu asli dari Pegadaian," kata Prasetio, Direktur Utama Perum Peruri.  Itu sebabnya, emas tersebut akan berlogo Pegadaian.


Menurut Pegadaian, selama ini, Antam tidak dapat memasok seluruh kebutuhan emas Pegadaian  mengingat permintaan emas sangat tinggi. Selain itu, "Kami ingin memiliki brand sendiri," ujar  Suwhono, Direktur Utama Pegadaian. Untuk mengetes pasar, Pegadaian akan mencetak emas seberat 5 kilogram (kg), 10 kg, dan 25 kg. Tahap pertama, Pegadaian akan menjual sekitar 100 kg emas awal pekan ini. Pegadaian juga masih melayani penjualan emas Antam.

Tambahan pasokan tersebut diharapkan bisa mendongkrak nilai penjualan emas hingga Rp 1,5 triliun - Rp 2 triliun tahun ini. Hingga Mei ini, penjualan emas Pegadaian telah mencapai Rp 740 miliar. Setiap hari, Pegadaian bisa menjual sekitar 15 kg emas.

Tak hanya bisnis seputar emas, di semester ini, Pegadaian juga mulai membangun hotel berbintang tiga dan bisnis rumah toko (ruko) di Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta. Setelah mendapat restu dari Kementerian  Negara BUMN, kini, Pegadaian menggelar beauty contest untuk mencari mitra yang akan mengembangkan bisnis baru itu.

Siapkan Rp 500 miliar

Pegadaian telah menyiapkan belanja modal Rp 500 miliar untuk mengembangkan bisnis properti. "Ditargetkan, kontribusi pendapatan properti bisa 5%, sedangkan penjualan emas 3%," ujar Suwhono.

Selain dua bisnis tadi, perusahaan gadai pelat merah ini juga  berminat menjadi agen penjual reksadana. Sebelumnya, Edi Prayitno, Direktur Pegadaian mengaku senang setelah ada kesempatan  menjadi agen reksadana. Nantinya, komisi dari jasa distributor reksadana itu bisa digunakan untuk pembiayaan emas. 

Pegadaian masih menunggu izin  sebagai penjual reksadana dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Edi menjanjikan akan mempersiapkan sumber daya manusia yang andal  dan tersertifikasi sesuai syarat yang berlaku untuk para distributor reksadana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: