Pegadaian siap spin off bisnis syariah tahun depan



JAKARTA. Cita-cita PT Pegadaian (Persero) untuk membesarkan unit usaha syariahnya kelihatannya bukan isapan jempol semata. Buktinya, perseroan tengah mengebut menyelesaikan kajian spin off Pegadaian Syariah tahun ini. Diharapkan, awal tahun depan, kajian ini bisa segera dibawa ke meja pemegang saham untuk diajukan.

Suwhono, Direktur Utama Pegadaian mengungkapkan, saat ini, pihaknya masih dalam tahap finalisasi kajian pemisahan unit usaha syariah. “Sesuai saran stakeholder, dewan pengawas syariah dan kemauan internal kami untuk memperbesar skala Pegadaian Syariah lebih besar lagi, kami akan melakukan spin off. Rencananya, tahun depan,” ujarnya, Senin (22/9).

Dwi Agus Pramudya, Direktur Keuangan Pegadaian mengatakan, saat ini, pihaknya masih mengkaji modal yang tepat untuk spin off. Kendati regulasinya mensyaratkan modal minimum perusahaan pembiayaan sekitar Rp 100 miliar, perseroan ingin menaruh modal lebih besar. Bahkan, berlipat-lipat di atas ketentuan regulasi.


Hal ini lantaran, aset produktif Pegadaian Syariah saat ini saja sudah mencapai Rp 3 triliun – Rp 3,5 triliun. Adapun kontribusi bisnis dari Pegadaian Syariah berkisar 13% terhadap total bisnis perseroan. “Jadi, kalau spin off, kami juga mau modalnya jangan tanggung-tanggung. Saya kira bisa lebih lah dari Rp 500 miliar,” tutur dia.

Ia berharap, paling cepat, pihaknya bisa menyapih unit usaha syariah perseroan ini di kuartal pertama tahun depan. “Harapannya begitu, mudah-mudahan bisa spin off di kuartal pertama 2015 ya. Doakan saja,” pungkasnya.

Selain mengkaji permodalan dan restu dari pihak-pihak yang berkepentingan, Pegadaian juga sedang mempertimbangkan pengembangan produk-produk Pegadaian Syariah. Jadi, tidak melulu Rahn atau gadai emas berprinsip syariah dan pembiayaan, tetapi juga pembiayaan mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan