JAKARTA. Walaupun belum memiliki orang nomor satu definitif, Perum Pegadaian telah menetapkan rencana bisnis tahun depan. Salah satunya adalah, penerbitan obligasi. "Paling lambat bulan Maret 2011. Nilainya sebesar Rp 2 triliun," ujar Budiyanto, Direktur Keuangan sekaligus Plt Direktur Utama Pegadaian. Selain menerbitkan obligasi, Pegadaian juga akan menerbitkan surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN) senilai Rp 1 triliun. "Kami juga ingin mendapatkan dana dari perbankan sebanyak Rp 2 triliun," terang Budiyanto lagi. Total dana segar yang ingin dicari oleh Pegadaian sebanyak Rp 5,2 triliun. "Dana itu akan digunakan untuk membiayai ekspansi kami tahun depan," kata Budiyanto.
Soal pendapatan, Pegadaian juga menargetkan omzet sebesar Rp 87 triliun dan laba kotor sebesar Rp 1,7 triliun. Target tersebut terbilang tinggi, karena target omzet tahun ini yang sebesar Rp 75 triliun tidak tercapai. Namun, di tahun 2011, Budiyanto optimistis bahwa perusahaan pelat merah ini akan mencapai target omzet. Hingga Oktober 2010, perusahaan pelat merah ini menorehkan laba kotor sebesar Rp 1,33 triliun dan laba bersih Rp 996 miliar. Sampai akhir tahun, Pegadaian menargetkan laba kotor bisa mencapai Rp 1,45 triliun, dan laba bersih Rp 1,1 triliun. Sedangkan untuk omzet, Pegadaian optimistis, hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp 60 triliun sampai Rp 61 triliun. Budiyanto berdalih, target omzet tahun ini tak tercapai karena beberapa unit pelayanan Pegadaian belum memberikan kontribusi besar. Maklum, tidak semua unit pelayanan beroperasi sejak awal tahun karena sepanjang tahun ini Pegadaian gencar menambah unit pelayanan.