JAKARTA. Para pegawai swasta kembali merajai pemesanan surat utang ritel berdenominasi rupiah alias Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI012. Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, kategori pegawai swasta mencapai 25,24% dari total pemesanan sebanyak Rp 27,707 triliun. Direktur Surat Utang Negara DJPPR , Loto Srinaita Ginting menjelaskan, berdasarkan aspek profesi, jumlah pemesan terbanyak memang berasal dari pegawai swasta. Lalu diikuti oleh wiraswasta 21,36%, ibu rumah tangga 11,3%, pegawai otoritas/lembaga/BUMN/BUMD 8,37%, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 7,85%, profesional 5,12%, pensiunan 2,46%, pelajar atau mahasiswa 1,09%, TNI atau Polri 1,09%, pekerja seni 0,01%, dan kelompok profesi lainnya 16,08%. Memang, lanjut Loto, daya beli ?pegawai swasta dan wiraswasta terbilang tinggi. Apalagi banyak pengusaha yang menunda investasinya di kala ekonomi belum menggairahkan. Makanya mereka memarkirkan dananya terlebih dahulu di ORI012. "Kategori pegawai otoritas dan profesional merupakan kategori baru yang kami coba cermati," ujarnya.
Pegawai swasta memborong ORI-012
JAKARTA. Para pegawai swasta kembali merajai pemesanan surat utang ritel berdenominasi rupiah alias Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI012. Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, kategori pegawai swasta mencapai 25,24% dari total pemesanan sebanyak Rp 27,707 triliun. Direktur Surat Utang Negara DJPPR , Loto Srinaita Ginting menjelaskan, berdasarkan aspek profesi, jumlah pemesan terbanyak memang berasal dari pegawai swasta. Lalu diikuti oleh wiraswasta 21,36%, ibu rumah tangga 11,3%, pegawai otoritas/lembaga/BUMN/BUMD 8,37%, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 7,85%, profesional 5,12%, pensiunan 2,46%, pelajar atau mahasiswa 1,09%, TNI atau Polri 1,09%, pekerja seni 0,01%, dan kelompok profesi lainnya 16,08%. Memang, lanjut Loto, daya beli ?pegawai swasta dan wiraswasta terbilang tinggi. Apalagi banyak pengusaha yang menunda investasinya di kala ekonomi belum menggairahkan. Makanya mereka memarkirkan dananya terlebih dahulu di ORI012. "Kategori pegawai otoritas dan profesional merupakan kategori baru yang kami coba cermati," ujarnya.