Pejabat Hamas Menyatakan Siap Berdialog dengan Israel Soal Gencatan Senjata



KONTAN.CO.ID - GAZA. Pejabat senior Hamas pada hari Selasa (10/10) mengatakan pihaknya terbuka untuk melakukan dialog dengan Israel mengenai kemungkinan gencatan senjata.

Kepada Al Jazeera, Moussa Abu Marzouk mengatakan bahwa Hamas terbuka untuk melakukan semua dialog politik yang mungkin terjadi jika gencatan senjata memang diinginkan.

Untuk saat ini pihak Israel belum merespons pernyataan pejabat Hamas itu. Sampai saat ini pun jual beli serangan di Jalur Gaza masih terjadi.


Hamas mengancam akan mengeksekusi satu tawanan Israel setiap kali Israel mengebom rumah warga Palestina tanpa peringatan.

Baca Juga: Mengenal Hamas: Asal-Usul, Tujuan Gerakan, dan Pendukungnya

Saat ini Israel mulai memberikan perlawanan dengan memanggil 300.000 tentara cadangan dan memberlakukan blokade di Jalur Gaza. Militer Israel pun diwaspadai akan segera melakukan serangan darat.

Pertempuran yang dimulai hari Sabtu pekan lalu telah merenggut lebih dari 1.500 nyawa dari kedua belah pihak. 

Media Israel mengabarkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Hamas telah meningkat menjadi 900 warga Israel, dengan sedikitnya 2.600 orang terluka.

Baca Juga: Rapat Dewan Keamanan PBB Soal Konflik Gaza Berakhir Tanpa Pernyataan Bersama

Dari kubu Palestina, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 687 warga Palestina telah tewas dan 3.726 lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang terjadi sejak hari Sabtu.

Gedung apartemen, masjid, dan rumah sakit di Gaza menjadi beberapa fasilitas sipil yang menjadi target militer Israel. 

Israel juga mengebom kantor pusat Palestine Telecommunication Co., yang dapat mempengaruhi layanan telepon rumah, internet, dan telepon seluler Palestina.

Komunitas internasional tentu terpecah. Kubu Barat cenderung ada di pihak Israel dengan mengecam serangan Hamas. Di sisi lain, negara seperti Rusia merasa bahwa kemerdekaan Palestina adalah kunci dari penyelesaian konflik.