Pejabat Hamas: Pidato Netanyahu Tunjukkan Tak Ingin Ada Kesepakatan Gencatan Senjata



KONTAN.CO.ID - KAIRO. Pada Kamis (26/7/2024), Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang disampaikan di hadapan Kongres AS menunjukkan ia tidak ingin mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Reuters memberitakan, Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan Kongres AS dalam pidato keempat yang memecahkan rekor oleh seorang pemimpin asing dalam pertemuan gabungan Senat dan DPR AS. 

Ia berbicara tentang perlunya membentuk aliansi keamanan di Timur Tengah untuk melawan Iran.


"Pidato Netanyahu penuh dengan kebohongan dan tidak akan berhasil menutupi kegagalan dan kekalahan dalam menghadapi perlawanan untuk menutupi kejahatan perang genosida yang dilakukan tentaranya terhadap rakyat Gaza," kata Abu Zuhri dalam sebuah wawancara.

Ia menambahkan bahwa aliansi apa pun dengan Israel dari pihak mana pun akan menjadi pengkhianatan terhadap darah para martir.

Netanyahu juga mengatakan bahwa Israel tidak ingin membangun kembali Gaza. Dan bahwa setelah perang dengan militan Hamas, daerah kantong itu harus dipimpin oleh orang-orang Palestina yang tidak ingin menghancurkan Israel.

Baca Juga: Lebih Tegas dari Biden, Kamala Harris Minta Israel Segera Akhiri Perang di Palestina

Juru bicara presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menanggapi dengan mengatakan: "Rakyat Palestina ... adalah satu-satunya yang memutuskan siapa yang akan memerintah mereka."

"Sikap permanen kami adalah bahwa satu-satunya solusi untuk mencapai keamanan dan stabilitas adalah pembentukan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," tambahnya.

Menurut penghitungan Israel, para pejuang yang dipimpin Hamas memicu perang pada 7 Oktober dengan menyerbu Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menawan 250 orang. 

Hamas dan militan lainnya masih menyandera 120 orang; Israel yakin sekitar sepertiga dari mereka telah tewas.

Baca Juga: Ribuan Demonstran Pro-Palestina Geruduk Union Station di Washington, D.C

Sementara, menurut kementerian kesehatan Gaza, lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie