Pejabat The Fed: Suku Bunga akan Turun Secara Bertahap



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Gubernur Federal Reserve (The Fed) Bank of New York John Williams mengatakan bahwa suku bunga akan turun secara bertahap seiring waktu.

Tetapi, ia enggan mengatakan kapan bank sentral AS dapat memulai pelonggaran kebijakan moneternya.

"Saya memperkirakan suku bunga akan turun secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan, mencerminkan fakta bahwa inflasi kembali ke target 2% kami dan ekonomi bergerak di jalur yang sangat kuat dan berkelanjutan," kata Williams dalam sebuah wawancara di saluran televisi Fox Business pada hari Selasa (18/6).


Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Masih Tertekan Sikap Hawkish Fed Pekan Ini

Saat ditanya apakah The Fed akan memenuhi ekspektasi pasar saat ini untuk pemotongan suku bunga pada bulan September, Williams mengatakan, "Saya tidak akan membuat prediksi" tentang jalur kebijakan yang tepat. Apa yang terjadi "tergantung pada bagaimana data berkembang," tambahnya.

Seraya Williams menyatakan "Saya pikir semuanya bergerak ke arah yang benar" untuk pelonggaran yang pada akhirnya akan terjadi.

Komentar Williams ini merupakan pernyataan publik pertamanya sejak pertemuan kebijakan The Fed pekan lalu, ketika para pembuat kebijakan mempertahankan suku bunga acuan bank sentral di kisaran 5,25%-5,50%.

Baca Juga: Bitcoin Turun ke US$ 65.000 Usai Komentar Hawkish The Fed dan Aksi Jual Penambang

The Fed juga merilis proyeksi ekonomi yang diperbarui yang mengurangi pemotongan suku bunga yang diharapkan tahun ini menjadi satu dari tiga yang diperkirakan pada bulan Maret setelah data inflasi yang lebih kuat dari perkiraan pada bulan-bulan pertama tahun 2024.

Williams mengatakan bahwa bagi The Fed, "tugas nomor satu adalah memastikan bahwa kami mengembalikan inflasi ke 2%," sembari menolak gagasan bahwa bank sentral akan menoleransi inflasi bertahan di sekitar level 3%.

Dia juga turut serta dalam perdebatan bahwa beberapa data terbaru mungkin melebih-lebihkan apa yang telah menjadi peningkatan pasar tenaga kerja yang kuat.

Baca Juga: Wall Street Memerah dengan Fokus pada Data dan Komentar The Fed

Secara keseluruhan, data "memberitahu saya dengan meyakinkan bahwa kami masih memiliki pasar tenaga kerja yang sangat kuat dan kami melihat beberapa perlambatan dalam perekrutan," kata Williams.

Tetapi ia mengakui beberapa bagian dari data pekerjaan mungkin "dilebih-lebihkan," menambahkan bahwa akan membutuhkan waktu untuk mengonfirmasi hal tersebut.

Editor: Yudho Winarto