Pekan depan, batubara diprediksi mulai stabil



JAKARTA. Batubara telah mencatat kenaikan cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Analis memperkirakan laju harga batubara akan lebih stabil pada pekan depan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (26/10) harga batubara kontrak pengiriman Desember 2016 di ICE Futures Exchange menguat 2,3% ke level US$ 99 per metrik ton. Sedangkan dalam sepekan terakhir, batubara menanjak 8,3%.

Batubara terus mendaki setelah mencatat kenaikan dalam enam minggu berturut - turut. Sepanjang bulan ini, harga batubara terangkat 31,12%.


Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, kebutuhan batubara di China terus meningkat. Angka pertumbuhan ekonomi negeri Tembok Raksasa kuartal III-2016 sebesar 6,7% masih dianggap positif.

Rilis data manufaktur China menunjukkan adanya pertumbuhan. Sementara reformasi pada sektor komoditas terlihat berhasil. Permintaan impor batubara China meningkat terutama pengiriman dari Australia.

Permintaan musim dingin menurut Ibrahim dapat mengangkat harga batubara hingga US$ 110 per metrik ton. "Kenaikan harga minyak jika OPEC berhasil melakukan pembatasan produksi bulan November nanti turut mendukung batubara untuk naik," paparnya.

Sedangkan untuk sepekan ke depan, ada beberapa data yang akan menjadi fokus pasar. Selasa (1/11) China akan merilis data manufaktur bulan Oktober, baik dari pemerintah maupun swasta. "Jika data tersebut positif, maka batubara dapat kembali terangkat," lanjut Ibrahim.

Di hari yang sama, Bank Sentral Australia (RBA) dan Bank Sentral Jepang (RBA) akan mengumumkan outlook kebijakan ekonomi. Lalu ada pula rilis data manufaktur Inggris dan Amerika Serikat (AS) bulan Oktober.

Kemudian pada Rabu (10/11) ada rilis tenaga kerja AS bulan Oktober dari sektor swasta disusul dengan pengumuman suku bunga The Fed di hari Kamis (3/11).

Secara keseluruhan, Ibrahim menduga pergerakan harga batubara dalam sepekan ke depan akan cenderung stabil mengingat penguatan yang cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto