Pekan depan, faktor ini menolong IHSG rebound



JAKARTA. Pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan yang tajam. Dalam penutupan perdagangan Jumat (21/7) kemarin, IHSG ditutup melemah ke angka 5.765 atau turun sebesar 1,03%.

Minggu ini, asing juga terus mencatatkan net sell sebesar Rp 4,04 triliun. Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan bahwa pada hari Senin kemarin, rilis data neraca perdagangan Indonesia dan produk domestik bruto (PDB) Tiongkok yang di atas ekspektasi pasar sempat mampu memberikan katalis positif terhadap pergerakan IHSG.

Namun demikian, IHSG perlahan lahan mengalami pelemahan. Puncak pelemahan IHSG adalah pada hari Jumat ini. "Sepertinya aksi profit taking menyebabkan IHSG mengalami koreksi sehat. Selain adanya sentimen penurunan kinerja ekspor dan impor dalam negeri, sentimen adanya defisit anggaran yang membesar juga memberikan efek negatif terhadap pergerakan IHSG," kata Nafan kepada KONTAN, Jumat (21/7). Selain itu, Nafan juga melihat bahwa para pelaku investor global lebih memilih instrumen-instrumen lainnya seperti komoditas maupun forex. Dengan minimnya sentimen positif itu, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, akhir pekan ini IHSG pun mengalami arus dana keluar. Menurut Nafan, IHSG punya potensi rebound pekan depan. Adapun faktor yang memengaruhi penguatan IHSG pekan depan lebih disebabkan oleh membaiknya kondisi fundamental makroekonomi dalam negeri. Apalagi menurutnya para pelaku pasar modal akan menantikan perilisan laporan keuangan kuartal 2 tahun 2017 dari para emiten.


Secara eksternal, penguatan IHSG juga didorong oleh membaiknya harga komoditas dunia, terutama harga minyak dunia. Sebab, OPEC akan mengagendakan KTT di St. Petersburg, Rusia dalam rangka menyepakati stabilitas harga minyak dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina