Pekan depan IHSG diperkirakan bakal terkoreksi



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencapai level tertingginya. Jumat (20/2), IHSG menembus level 5.400,10 atau naik 0,18% dari hari sebelumnya. Selama seprkan indeks saham menguat 0,48%. Investor asing juga kembali mencatatkan aksi net buy senilai Rp 886,11 miliar.    Para analis menilai, penguatan IHSG yang terjadi selama tiga pekan berturut-turut ini lebih dikarenakan sentimen dalam negeri yang direspon positif oleh para investor. Analis Universal Broker Indonesia Alwy Assegaf mengatakan sentimen itu di antara lain, data neraca perdagangan Indonesia yang surplus dan investor asing yang masih mencatakan minat beli. Kemudian yang terakhir yakni penurunan BI rate menjadi 7,5%. 

"Meskipun di awal pekan sempat terkoreksi, namun itu hanya merupakan aksi profit taking dari pemodal lokal," ungkap Alwy. 

Analis Lautandhana Securindo Krishna D Setiawan menambahkan, sentimen positif lainnya yakni presiden, Joko Widodo yang telah mengambil sikap menunjuk calon Kapolri baru. "Hal ini sesuai dengan harapan masyarakat dan di respon positif oleh market," katanya. 


Di sisi lain, Alwy bilang, faktor eksternal justru belum ada yang ada istimewa. Salah satunya, masih dari Yunani yang masih menunggu kesepakatan mengenai pertemuan yang membahas soal hutang dengan Eropa. 

Kendati demikian, keduanya bilang dilihat dari teknikal IHSG terlihat overbought. Krishna menyebutkan, indikator stochastic dan RSI sudah overbought. Bahkan candlestick membentuk pola shooting star yang menandakan adanya reversal atau pembalikan arah. Namun trend bullish masih tetap ada. 

Adapun di pekan depan, bisa dibilang indeks saham akan minim data. "Sehingga bisa dimanfaatkan untuk aksi profit taking," tambah Alwy. Investor juga akan cenderung mengambil sikap wait and see sebelum melihat data-data ekonomi dalam negeri yang siap dirilis di awal Maret 2015. Seperti data inflasi dan data manufacturing PMI Indonesia. 

Dengan begitu, keduanya memprediksi pekan depan laju indeks saham akan terkoreksi. Alwy menduga akan bergerak di kisaran 5.337-5.450 dan Krishna di 5.430-5.373. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa