Pekan depan, IHSG masih rawan jatuh



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lunglai di penghujung pekan ini. Jumat (3/3), indeks terkoreksi 0,32% ke level 5.391,215.

Pelemahan IHSG mengekor mayoritas bursa Asia. Mengutip RTI, Jumat (3/3) pukul 17.11 WIB, indeks Nikkei 225 turun 0,49% ke posisi 19.469,170. Lalu, indeks Hang Seng melemah 0,74% ke level 23.552,721, Shanghai Composite Index (SSEC) tergerus 0,36% ke level 3218,310, dan indeks Strait Times tumbang 0,45% ke posisi 3.122,340.

Dari 10 sektor, hampir semua sektor mencatatkan pelemahan. Penurunan terbesar terjadi pada sektor consumer yaitu sebesar 0,87%. Diikuti sektor aneka industri 0,74%, dan manufaktur yang turun 0,69%.


Analis NH Korindo Sekuritas Bima Aji mengatakan, pelaku pasar melakukan aksi ambil untung alias profit taking menjelang pidato Gubernur The Fed Janet Yellen yang akan berlangsung Sabtu (4/3). Pasalnya, data ekonomi Amerika yang membaik semakin memperkuat sinyal kenaikan suku bunga The Fed. Adapun data ketenagakerjaan Amerika yang baru rilis kemarin Kamis (2/3) menunjukkan tren positif, bahkan berada di atas ekspektasi pasar.

Selain itu, pada pekan ini, pidato Trump yang mengatakan bakal menganggarkan belanja infrastruktur senilai US$ 1 triliun untuk menggenjot ekonomi AS dinilai bakal memicu inflasi. “Hal ini semakin memberi peluang bagi naiknya suku bunga The Fed,” ungkapnya.

Bima memprediksi, IHSG masih melanjutkan tren pelemahan pada awal pekan depan. Senin (6/3), indeks diperkirakan bergerak dengan target support 5.326 dan resistance 5.414.

Menurut Bima, sentimen global masih akan mendominasi pergerakan IHSG pada Senin mendatang. “Pasar akan merespons pidato Yellen yang akan berlangsung pada Sabtu,” duganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini