KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu ditutup menguat 1,02% ke level 5.900,85. Volume transaksi mencapai 7,21 miliar dengan nilai Rp 8,06 triliun. Sektor pertambangan menjadi pendongkrak IHSG di perdagangan akhir pekan. Adapun saham penggerak IHSG diantaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melonjak 7,88%, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) melambung 4,50%, PT indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menguat 4,11%, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tumbuh 3,40%. Pertumbuhan ini merupakan refleksi dari penolakan Menteri ESDM Ignasius Jonan terhadap usulan PLN untuk harga khusus batu bara atau Domestic Market Obligation (DMO). Analis Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido menganggap penolakan Jonan merupakan katalis positif untuk mengerek IHSG pada perdagangan Jum’at (29/9). Menurutnya, sentimen mengenai harga batu bara berpotensi bagus. “Walaupun empat hari belakangan ini turun karena ada potensi profit taking,” imbuh Kevin. Kevin memprediksikan pergerakan IHSG besok kembali terkoreksi di level support 5.870 dan level resistance 5.915. Data inflasi yang akan dirilis Senin (2/10) sedang dinanti pelaku pasar.
Pekan depan IHSG masih rawan terpeleset
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu ditutup menguat 1,02% ke level 5.900,85. Volume transaksi mencapai 7,21 miliar dengan nilai Rp 8,06 triliun. Sektor pertambangan menjadi pendongkrak IHSG di perdagangan akhir pekan. Adapun saham penggerak IHSG diantaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melonjak 7,88%, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) melambung 4,50%, PT indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menguat 4,11%, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tumbuh 3,40%. Pertumbuhan ini merupakan refleksi dari penolakan Menteri ESDM Ignasius Jonan terhadap usulan PLN untuk harga khusus batu bara atau Domestic Market Obligation (DMO). Analis Paramitra Alfa Sekuritas Kevin Juido menganggap penolakan Jonan merupakan katalis positif untuk mengerek IHSG pada perdagangan Jum’at (29/9). Menurutnya, sentimen mengenai harga batu bara berpotensi bagus. “Walaupun empat hari belakangan ini turun karena ada potensi profit taking,” imbuh Kevin. Kevin memprediksikan pergerakan IHSG besok kembali terkoreksi di level support 5.870 dan level resistance 5.915. Data inflasi yang akan dirilis Senin (2/10) sedang dinanti pelaku pasar.