Pekan depan, kurs rupiah diprediksi masih melemah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penutupan atau shutdown pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang terus berlangsung dikhawatirkan bisa membuat indeks dollar AS menguat dan menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Pekan depan, kurs rupiah diprediksi masih akan bergerak melemah.

Mengutip Bloomberg di pasar spot, Jumat (18/1), rupiah tercatat menguat 0,10% ke Rp 14.177 per dollar AS. Sementara, dalam sepekan rupiah melemah 0,91%.

Pada kurs tengah Bank Indonesia, hari ini rupiah melemah 0,16% ke Rp 14.182 per dollar AS. Sedangkan selama sepekan rupiah melemah 0,75%.


Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengkhawatirkan pelemahan rupiah di pekan depan masih akan berlanjut karena indeks dollar berpotensi menguat.

Pada awalnya shutdown pemerintahan AS cenderung membuat indeks dollar bergerak melemah karena Presiden Donald Trump optimistis proposal anggaran untuk membangun benteng di perbatasan dengan Meksiko akan dikabulkan. Namun, parlemen AS belum menyetujui permohonan Trump dan ini mengakibatkan indeks dollar bergerak sebaliknya, yaitu kembali menguat.

"Kita tidak tahu apakah Trump akan terus melanjutkan shutdown atau mengalah pada parlemen. Apapun yang terjadi, indeks dollar AS berpotensi masih menguat dan berdampak negatif pada peregerakan rupiah sejak minggu ini," kata Ibrahim, Jumat (18/1).

Sepekan depan, Ibrahim memproyeksikan, rupiah masih akan melemah karena data ekonomi China diperkirakan akan tidak sesuai ekspektasi. Pekan depan, rupiah diperkirakan berada di rentang Rp 14.165 per dollar AS hingga Rp 14.210 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat