Pekan depan, reli minyak diprediksi berlanjut karena spekulasi pemilu Nigeria



NEW YORK. Harga minyak melesat 4,5% dalam sepekan ini. Semalam, minyak WTI untuk kontrak pengiriman Mei di New York Mercantile Exchange ditutup naik 2,3% ke level US$ 112,79 per barel. Ini harga tertingginya sejak 22 September 2008. Adapun, sejak awal tahun, harga emas hitam ini sudah melaju 32%. Melonjaknya harga minyak hingga ke atas level US$ 112 per barel di New York dipicu skeptisisme pasar kalau produksi Libya bakal naik ketika pertempuran di sana berakhir.

Lalu, bagaimana potensi pergerakan minyak di pekan depan?Mayoritas analisa yang disurvei Bloomberg memprediksi, minyak akan lanjut reli pada pekan depan. Faktor yang mungkin akan mengangkat minyak lebih tinggi yaitu spekulasi pemilihan umum di Nigeria yang bakal mengurangi produksi dari negara Afrika itu. Produksi minyak negeri ini diprediksi akan turun 85.000 barel menjadi 1,92 juta barel per Maret.

Sedangkan, konflik di Libya masih akan menghambat ekspor minyak.Nigeria menjadwalkan pemilu parlemen pada 9 April, dan pemilihan presiden pada 16 April. Pemili yang berlangsung pada 2003 dan 2007 silam diwarnai aksi kekerasan. "Sepertinya akan lanjut naik, karena Nigeria akan menjadi sentimen kuat dengan rencana pelaksanaan pemilu di akhir pekan," prediksi John Kilduff dari Again Capital LLC, di New York.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini