JAKARTA. Selama 27 Mei-2 Juni, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan melakukan kunjungan kerja selama tujuh hari ke luar negeri, antara lain Swedia dan New York, Amerika Serikat. Di New York, Presiden akan menerima penghargaan Negarawan Dunia 2013 atau World Statesman Award yang sempat menimbulkan kontroversi di dalam negeri. "Penghargaan ini diberikan atas berbagai capaian dalam memajukan masyarakat yang demokratis, ikut menciptakan tatanan internasional yang lebih damai, dan dalam mendorong kemajuan yang lebih besar atas penghormatan HAM, kebebasan beragama dan hubungan antar-peradaban," ujar Teuku Faizasyah Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional dalam siaran persnya, Sabtu (25/5). Namun, banyak pihak yang menilai SBY tak pantas menerima penghargaan itu. Banyak tindakan intoleransi yang terjadi di Indonesia dan pemerintah belum banyak mengambil tindakan. Polemik pun sempat terjadi setelah rohaniwan Franz Magnis Suseno mengirimkan surat protes terbuka kepada pemberi penghargaam, organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (ACF).
Pekan depan, SBY ke New York terima award
JAKARTA. Selama 27 Mei-2 Juni, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan melakukan kunjungan kerja selama tujuh hari ke luar negeri, antara lain Swedia dan New York, Amerika Serikat. Di New York, Presiden akan menerima penghargaan Negarawan Dunia 2013 atau World Statesman Award yang sempat menimbulkan kontroversi di dalam negeri. "Penghargaan ini diberikan atas berbagai capaian dalam memajukan masyarakat yang demokratis, ikut menciptakan tatanan internasional yang lebih damai, dan dalam mendorong kemajuan yang lebih besar atas penghormatan HAM, kebebasan beragama dan hubungan antar-peradaban," ujar Teuku Faizasyah Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional dalam siaran persnya, Sabtu (25/5). Namun, banyak pihak yang menilai SBY tak pantas menerima penghargaan itu. Banyak tindakan intoleransi yang terjadi di Indonesia dan pemerintah belum banyak mengambil tindakan. Polemik pun sempat terjadi setelah rohaniwan Franz Magnis Suseno mengirimkan surat protes terbuka kepada pemberi penghargaam, organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (ACF).