Pekan ini, IHSG akan bergerak di area konsolidasi



JAKARTA. Analis pasar modal memproyeksikan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13-16 Setember 2016 berada dalam area konsolidasi di tengah antisipasi pemodal terhadap kebijakan ekonomi eksternal, terutama AS.

"Investor masih dibayangi oleh hasil keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang mempertimbangkan untuk menaikan suku bunga AS (Fed fund rate) dalam waktu dekat," kata Kepala riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin (12/9).

Ia menambahkan bahwa sedianya pada 20-21 September 2016 akan diselenggarakan FOMC. Keputusan yang dikeluarkan dalam FOMC merupakan salah satu sentimen yang ditunggu pasar, terutama mengenai keputusan tingkat suku bunga acuan Fed.


Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar juga cenderung "wait and see" terhadap dana tebusan dari hasil program pengampunan pajak. terpantau, dana tebusan amnesti pajak per 12 September 2016 mencapai sekitar Rp8,93 triliun atau 5,4 % dari target pemerintah sebesar Rp165 triliun.

"Sudah mulai terlihat adanya peningkatan, diharapkan jumlah itu terus bertambah sehingga diapresiasi di pasar saham domestik," katanya.

Secara teknikal, lanjut dia, pergerakan IHSG pada pekan depan diperkirakan bergerak bervariasi pada rentang 5.267-5.345 poin. IHSG berpotensi menguat sesaat dimana sebagian investor memanfaatkan saham-saham yang telah melemah sebelumnya.

Berdasarkan data BEI pada pekan kemarin atau periode 5-9 September 2016, IHSG mengalami tekanan sebebsar 1,34 % ke posisi 5.281,92 poin dari 5.353,46 poin pada periode sebelumnya.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan minimnya sentimen positif baru yang muncul akan membuat pergerakan IHSG dalam jangka pendek masih berada dalam fase konsolidasi.

"Jika indeks BEI mengalami koreksi, kondisi itu dapat dijadikan momentum oleh investor untuk melakukan akumulasi beli mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam area tren penguatan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto