Pekan Ini, Minyak Goreng Seharga Rp 14.000 Per Liter Sudah Tersedia di Pasar



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga minyak goreng yang tinggi membuat pemerintah turun tangan. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, minyak goreng sederhana seharga Rp 14.000 per liter mulai tersedia pada pekan ini.

"Kita akan coba tengah minggu ini, mulai besok," kata Lutfi ditemui usai launching Holding BUMN Pangan, Rabu (12/1).

Lutfi mengatakan, penyediaan minyak goreng tersebut bekerjasama dengan BUMN dan swasta. Ia memastikan, proses akan dilakukan secara akuntabel. Ia memprediksi harga minyak goreng akan stabil dan landai setelah 1,2 miliar liter minyak goreng subsidi diedarkan selama 6 bulan.


"Kalau harga tidak stabil dan landai kita akan teruskan 6 bulan kedua, jadi total nya (menjadi) 2,4 miliar liter," ucap Lutfi.

Baca Juga: Kemenperin Pastikan Industri Minyak Goreng Siap Dukung Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan PT Perkebunan Nusantara. RNI nantinya akan menjadi salah satu pihak distributor minyak goreng murah tersebut.

"Tadi dengan Dirut PTPN III, dengan pak Menteri Perdagangan juga disampaikan juga dalam meeting terpisah kemarin, bahwa seperempat produksi PTPN I sampai PTPN XIV sudah didedikasikan untuk minyak goreng yang harga Rp 14.000 dan ini juga didistribusikan melalui anak perusahaan RNI, PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia)," ujar Arief.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan, pemerintah mengambil kebijakan untuk menyediakan minyak goreng untuk masyarakat dengan harga Rp 14.000 per liter di tingkat konsumen yang berlaku di seluruh Indonesia.

Guna menyediakan minyak goreng tersebut, pemerintah menyiapkan skema subsidi. Subsidi minyak goreng dilakukan selama 6 bulan.

Selama 6 bulan tersebut dibutuhkan minyak goreng sebanyak 1,2 miliar liter. Selisih harga yang ada saat ini akan dibayarkan melalui dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS).

"Dibutuhkan anggaran untuk menutup selisih harga ditambah dengan PPN itu sebesar Rp 3,6 triliun," terang Airlangga.

Baca Juga: Minyak Goreng Subsidi Rp 14.000/Liter Tersedia hingga 6 Bulan, Dijual di Mana-mana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat