SINGAPURA. Rupiah Indonesia membukukan pelemahan terbesar di antara mata uang Asia lainnya pada pekan ini. Pada periode 9-13 Desember 2013, rupiah keok sebesar 1,3% menjadi 12.118 per dollar AS. Dengan demikian, sejak akhir Oktober lalu, pelemahan rupiah sudah mencapai 7%!Sementara, rupe India melemah 1,1% menjadi 62,1250 pada periode yang sama. Di negara Asia lainnya, won Korea Selatan dan baht Thailand berhasil menguat masing-masing sebesar 0,5% menjadi 1.052,55 dan 0,3% menjadi 32,052 terhadap dollar AS. Pelemahan yang terjadi pada mata uang Indonesia dan India dipicu oleh adanya kesepakatan anggaran oleh Kongres AS dan semakin membaiknya data ekonomi AS. Faktor tersebut menambah spekulasi bahwa the Federal Reserve akan memangkas nilai stimulus mereka. "Pelaku pasar saat ini tengah memperhitungkan kemungkinan bahwa the Fed akan mulai melakukan tapering pada Desember, khususnya sejak data ritel AS sangat kuat. Fakta bahwa anggaran AS tidak lagi menjadi isu berarti the Fed dapat dengan mudah melakukan tapering pada Desember," urai Trang Thuy Le, currency strategist Credit Suisse AG. Won terapresiasi 8,5% sejak akhir Juni, dan merupakan mata uang dengan performa terbaik di antara 11 mata uang Asia lainnya. Baht berhasil mengerem pelemahannya dan menyentuh level paling perkasa sejak 25 November lalu setelah Perdana Menteri Yingluck Shinawatra membubarkan parlemen untuk meredakan gelombang protes anti pemerintahan. Pemilu baru akan dijadwalkan pada Februari mendatang.Bagaimana dengan pergerakan mata uang Asia lainnya? Pada periode yang sama, peso Filipina melemah 0,5% menjadi 44,165 per dollar dan ringgit Malaysia melemah 0,1% menjadi 3,2357. Sedangkan yuan China menguat 0,17% menjadi 6,0712, dong Vietnam menguat 0,1% menjadi 21.110, dan dollar Taiwan melemah 0,1% menjadi NT$ 29,689. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pekan ini, performa rupiah terburuk se-Asia
SINGAPURA. Rupiah Indonesia membukukan pelemahan terbesar di antara mata uang Asia lainnya pada pekan ini. Pada periode 9-13 Desember 2013, rupiah keok sebesar 1,3% menjadi 12.118 per dollar AS. Dengan demikian, sejak akhir Oktober lalu, pelemahan rupiah sudah mencapai 7%!Sementara, rupe India melemah 1,1% menjadi 62,1250 pada periode yang sama. Di negara Asia lainnya, won Korea Selatan dan baht Thailand berhasil menguat masing-masing sebesar 0,5% menjadi 1.052,55 dan 0,3% menjadi 32,052 terhadap dollar AS. Pelemahan yang terjadi pada mata uang Indonesia dan India dipicu oleh adanya kesepakatan anggaran oleh Kongres AS dan semakin membaiknya data ekonomi AS. Faktor tersebut menambah spekulasi bahwa the Federal Reserve akan memangkas nilai stimulus mereka. "Pelaku pasar saat ini tengah memperhitungkan kemungkinan bahwa the Fed akan mulai melakukan tapering pada Desember, khususnya sejak data ritel AS sangat kuat. Fakta bahwa anggaran AS tidak lagi menjadi isu berarti the Fed dapat dengan mudah melakukan tapering pada Desember," urai Trang Thuy Le, currency strategist Credit Suisse AG. Won terapresiasi 8,5% sejak akhir Juni, dan merupakan mata uang dengan performa terbaik di antara 11 mata uang Asia lainnya. Baht berhasil mengerem pelemahannya dan menyentuh level paling perkasa sejak 25 November lalu setelah Perdana Menteri Yingluck Shinawatra membubarkan parlemen untuk meredakan gelombang protes anti pemerintahan. Pemilu baru akan dijadwalkan pada Februari mendatang.Bagaimana dengan pergerakan mata uang Asia lainnya? Pada periode yang sama, peso Filipina melemah 0,5% menjadi 44,165 per dollar dan ringgit Malaysia melemah 0,1% menjadi 3,2357. Sedangkan yuan China menguat 0,17% menjadi 6,0712, dong Vietnam menguat 0,1% menjadi 21.110, dan dollar Taiwan melemah 0,1% menjadi NT$ 29,689. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News