HONG KONG. Won Korea Selatan dan dollar Taiwan memimpin penguatan mata uang Asia pada pekan ini. Pada pukul 12.43 waktu Seoul, won terapresiasi 0,3% minggu ini menjadi 1.070,73 per dollar. Sementara, dollar Taiwan menguat 0,3% menjadi NT$ 29,035. Penguatan juga terjadi pada ringgit Malaysia sebesar 0,1% menjadi 3,0612. Penguatan mata uang Asia juga tercermin pada Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index, yang mengukur 10 mata uang Asia teraktif di luar yen Jepang. Pada pukul 12.55 waktu Seoul, Asia Dollar Index tercatat naik 0,2% menjadi 118,06 di sepanjang minggu ini. Penguatan mata uang Asia terjadi seiring langkah money manager global yang meningkatkan kepemilikannya terhadap aset-aset regional. Seperti yang diketahui, sejumlah sinyal positif datang dari ekonomi negara-negara Asia beberapa waktu terakhir."Penguatan mata uang Taiwan dan Korea Selatan berhubungan dengan pemulihan ekonomi negara-negara berbasis ekspor di kawasan regional. Kedua negara ini sangat erat kaitannya dengan China. Apalagi, data terakhir menunjukkan adanya proses pemulihan ekonomi yang terjadi," jelas Ju Wang, senior foreign-exchange strategist HSBC Holdings Plc. Sementara itu, di negara Asia lainnya, baht Thailand dan peso Filipina tak banyak mencatatkan perubahan pada minggu ini di level 30,62 per dollar dan 41,080 per dollar. Sedangkan rupiah Indonesia melemah 0,1% menjadi 9.670 dan dong Vietnam stabil di posisi 20.840 pada periode yang sama. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pekan ini, won Korsel paling perkasa di Asia
HONG KONG. Won Korea Selatan dan dollar Taiwan memimpin penguatan mata uang Asia pada pekan ini. Pada pukul 12.43 waktu Seoul, won terapresiasi 0,3% minggu ini menjadi 1.070,73 per dollar. Sementara, dollar Taiwan menguat 0,3% menjadi NT$ 29,035. Penguatan juga terjadi pada ringgit Malaysia sebesar 0,1% menjadi 3,0612. Penguatan mata uang Asia juga tercermin pada Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index, yang mengukur 10 mata uang Asia teraktif di luar yen Jepang. Pada pukul 12.55 waktu Seoul, Asia Dollar Index tercatat naik 0,2% menjadi 118,06 di sepanjang minggu ini. Penguatan mata uang Asia terjadi seiring langkah money manager global yang meningkatkan kepemilikannya terhadap aset-aset regional. Seperti yang diketahui, sejumlah sinyal positif datang dari ekonomi negara-negara Asia beberapa waktu terakhir."Penguatan mata uang Taiwan dan Korea Selatan berhubungan dengan pemulihan ekonomi negara-negara berbasis ekspor di kawasan regional. Kedua negara ini sangat erat kaitannya dengan China. Apalagi, data terakhir menunjukkan adanya proses pemulihan ekonomi yang terjadi," jelas Ju Wang, senior foreign-exchange strategist HSBC Holdings Plc. Sementara itu, di negara Asia lainnya, baht Thailand dan peso Filipina tak banyak mencatatkan perubahan pada minggu ini di level 30,62 per dollar dan 41,080 per dollar. Sedangkan rupiah Indonesia melemah 0,1% menjadi 9.670 dan dong Vietnam stabil di posisi 20.840 pada periode yang sama. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News