JAKARTA. Aliran dana masyarakat ke perbankan pasca berakhirnya perayaan Lebaran masih terus berlanjut. Setelah pekan lalu, dalam sepekan dana pihak ketiga (DPK) perbankan melonjak hingga Rp 29 triliun, maka selama pekan keempat September Bank Indonesia mencatat kenaikan DPK bank sebesar Rp 15,46 triliun.Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah menuturkan, aliran DPK terbesar ke perbankan masih didominasi oleh dana berdenomasi rupiah. "Selama pekan laporan, DPK rupiah bertambah sebesar Rp 11,72 triliun," ujarnya dalam surat elektronik yang diterima KONTAN, Kamis (30/9).Sedangkan DPK berdenomasi valuta asing alias valas di periode yang sama meningkat Rp 3,74 triliun. Dengan demikian, posisi outstanding DPK di perbankan sampai pekan keempat September tercatat sebesar Rp 2.121,89 triliun atau bertumbuh 16,01% year on year atau tumbuh 7,69% year to date. Difi menambahkan, kelompok bank swasta tercatat sebagai kelompok bank yang mencatat pertumbuhan DPK rupiah dan valas tertinggi. "Hanya kelompok BPD yang mengalami penurunan DPK Valas," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pekan keempat, DPK perbankan melonjak Rp 15,46 triliun
JAKARTA. Aliran dana masyarakat ke perbankan pasca berakhirnya perayaan Lebaran masih terus berlanjut. Setelah pekan lalu, dalam sepekan dana pihak ketiga (DPK) perbankan melonjak hingga Rp 29 triliun, maka selama pekan keempat September Bank Indonesia mencatat kenaikan DPK bank sebesar Rp 15,46 triliun.Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah menuturkan, aliran DPK terbesar ke perbankan masih didominasi oleh dana berdenomasi rupiah. "Selama pekan laporan, DPK rupiah bertambah sebesar Rp 11,72 triliun," ujarnya dalam surat elektronik yang diterima KONTAN, Kamis (30/9).Sedangkan DPK berdenomasi valuta asing alias valas di periode yang sama meningkat Rp 3,74 triliun. Dengan demikian, posisi outstanding DPK di perbankan sampai pekan keempat September tercatat sebesar Rp 2.121,89 triliun atau bertumbuh 16,01% year on year atau tumbuh 7,69% year to date. Difi menambahkan, kelompok bank swasta tercatat sebagai kelompok bank yang mencatat pertumbuhan DPK rupiah dan valas tertinggi. "Hanya kelompok BPD yang mengalami penurunan DPK Valas," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News