JAKARTA. Bisa dibilang, pekan ini merupakan pekan yang krusial bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sebab, tepat pada hari Rabu, (9/5), pelaksanaan pemilu legislatif bakal digelar. Untuk hari ini, (7/3), indeks memang tengah berada dalam posisi menguat. "Tapi, kecenderungan penurunan masih bisa, apalagi kesiapan pemilu terkait ketersediaan logistiknya saat ini banyak dipertanyakan," tambah Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities. Tambahan juga, hasil pemilu legislatif memiliki satu angka acuan, yakni 20%. Artinya, jika parpol memperoleh suara terbanyak, lebih dari 20% maka parpol tersebut berhak menentukan capres dan cawapresnya sendiri. Sementara, jika perolehan suaranya berada dibawah 20%, maka parpol tersebut wajib membentuk koalisi.
Dengan kata lain, selama dua hari ini pelaku pasar cenderung wait and see, menunggu kepastian yang hanya bisa dilihat setelah quick count pemilu pada hari Rabu mendatang. Sehingga, peluang penguatan IHSG baru terlihat lebih pasti pada hari Kamis dan Jumat. "Karena pada hari itu, paling tidak salah satu sumber ketidakpastian bagi market sudah berkurang, tidak peduli siapa parpol yang menang," tandasnya. Dia sendiri memiliki target optimis IHSG mampu menembus level 5.072. William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities beranggapan, jika melihat sejarahnya, proses pergantian pimpinan selalu memberikan capital gain yang cukup besar bagi IHSG. Capital inflow yang masuk pada momen-momen seperti ini sangat deras. Tapi, pelaku pasar juga sedang mencermati data cadangan devisa Maret 2014 yang turun tipis menjadi US$ 102,6 miliar. Pada bulan sebelumnya, cadangan devisa tercatat sebesar US$ 102,7 miliar. "Hal ini berpotensi akan menahan timeframe kenaikan IHSG," ujar William.