Pekerja dua bank asing tuntut kesejahteraan



JAKARTA. Bekerja di bank asing bukan jaminan memperoleh kesejahteraan tinggi. Dua serikat pekerja bank asing papan atas, yakni Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart) dan Citibank Indonesia masih menuntut perbaikan kesejahteraan. SP Stanchart malah sempat berunjuk rasa dan mengancam mogok kerja.

Arrianto Wibisono, Ketua SP Stanchart, mengatakan pihaknya masih menunggu kelanjutan sejumlah pertemuan dengan manajemen. "Kami tinggal menunggu respons untuk menentukan langkah ke depan," ujarnya kepada KONTAN, Senin (2/4).

SP Stanchart menuntut penyesuaian upah, asuransi kesehatan, pemenuhan perjanjian kerja bersama (PKB) 2011 – 2012, dan kajian terhadap karyawan alih daya (outsource). Mereka melakukan aksi unjuk rasa selama sepekan. Namun mereka batal mogok kerja, yang sedianya berlangsung akhir Maret lalu.


Dari total 1.400 orang karyawan, 400 orang di antaranya berstatus alih daya. "Karena itu, saat ini, kami lebih mengejar respons atas perundingan yang terjadi, supaya kami bisa meminta pendampingan hukum,” imbuh Arrianto.

Tom Aaker, CEO Stanchart, sebelumnya menuturkan, pihaknya akan terus mendiskusikan perbaikan kinerja dan kesejahteraan karyawan. "Ada evaluasi kinerja regular dan remunerasi yang dirancang khusus," katanya.

SP Citibank Indonesia juga menuntut hal serupa. Mereka meminta penyesuaian gaji terhadap kenaikan inflasi, dan pemberian bonus. Menurut Jauhari Hasan, Ketua SP Citibank Indonesia, selama ini pemberian bonus tidak merata di kalangan karyawan dan hitung-hitungannya tidak transparan. "Bonus hanya ada di tingkat manajer ke atas. Kami berharap, manajemen komunikatif soal ini," terang Jauhari.

Kendati tidak menggelar demo seperti halnya SP Stanchart, SP Citibank mengklaim akan terus menyampaikan aspirasinya tersebut dan mengkaji pembaharuan PKB. Saat ini, Citibank Indonesia memiliki total 5.000 orang karyawan.

Mona Monika, Corporate Affairs Citibank Indonesia menjelaskan, kesejahteraan karyawan tidak hanya dari sisi finansial, tetapi juga kenyamanan dan kepuasan kerja. Dari sisi finansial perseroan memastikan reward yang diterima karyawan cukup kompetitif. "Kami juga memberikan bonus tahunan berdasarkan kinerja karyawan," papar dia.

Tidak hanya itu, sambung Mona, bank asal Amerika Serikat ini juga memberikan remunerasi meliputi fasilitas kesehatan, pinjaman kepemilikan kendaraan bermotor dan rumah. Ada program khusus untuk kesejahteraan ini. Terkait karyawan alih daya, dia menilai, posisi tersebut hanya diisi oleh mereka yang tidak melakukan fungsi pekerjaan pokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri