JAKARTA. Sekitar 2.000 orang yang terdiri dari karyawan dan keluarganya, masyarakat adat dan perwakilan 7 suku, serta penduduk lokal Kamis (23/3) siang menggelar demo di Bundaran Timika Indah.Massa yang menamakan diri Gerakan Solidaritas Peduli Freeport (GSPF) itu meminta pemerintah memberikan kepastian mengenai operasional PT Freeport Indonesia.“Di tengah konflik yang tak kunjung usai ini, Papua jadi korbannya. Pebisnis lokal, mulai dari peternak ayam hingga pemilik hotel dan rental mobil, kehilangan pelanggan akibat karyawan-karyawan perusahaan yang dirumahkan. Perekonomian kami lesu dan menurun drastis. Bank lokal pun merugi hingga satu miliar rupiah per bulan akibat kredit macet,” ujar Mikael Adi Koordinator Lapangan GSPF dalam keterangan persnya.
Pekerja Freeport & keluarga demo, ini tuntutannya
JAKARTA. Sekitar 2.000 orang yang terdiri dari karyawan dan keluarganya, masyarakat adat dan perwakilan 7 suku, serta penduduk lokal Kamis (23/3) siang menggelar demo di Bundaran Timika Indah.Massa yang menamakan diri Gerakan Solidaritas Peduli Freeport (GSPF) itu meminta pemerintah memberikan kepastian mengenai operasional PT Freeport Indonesia.“Di tengah konflik yang tak kunjung usai ini, Papua jadi korbannya. Pebisnis lokal, mulai dari peternak ayam hingga pemilik hotel dan rental mobil, kehilangan pelanggan akibat karyawan-karyawan perusahaan yang dirumahkan. Perekonomian kami lesu dan menurun drastis. Bank lokal pun merugi hingga satu miliar rupiah per bulan akibat kredit macet,” ujar Mikael Adi Koordinator Lapangan GSPF dalam keterangan persnya.