SEOUL. Kisruh antara manajemen Hyundai Motor Co. dengan para pekerjanya terkait tuntutan kenaikan gaji kembali menemui jalan buntu. Hari ini, para pekerja Hyundai menyatakan menolak kesepakatan atas peningkatan gaji yang sebelumnya sudah disepakati antara pihak manajemen dan serikat pekerjanya (SP). Adanya penolakan tersebut mengancam kerugian produksi lebih besar lagi yang harus ditanggung produsen mobil terbesar di Korea Selatan (Korsel) itu, yang diperkirakan mencapai US$ 400 juta.Kisruh ini dimulai dari ditandatanganinya kesepakatan tentang kenaikan gaji antara perwakilan Serikat Pekerja (SP) dengan manajemen Hyundai pada 2 September lalu. Pada waktu itu, kedua belah piihak menyetujui adanya kenaikan sekitar 5,6% dari gaji pokok dan memangkas waktu kerja karyawan.Namun, para pekerja menilai, kenaikan tersebut terlampau kecil. Walhasil, para pekerja yang terdiri atas 26.252 pekerja atau 58% dari anggota SP menolak kesepakatan dan mengancam untuk melakukan aksi mogok kerja.
Pekerja Hyundai Tolak Kenaikan Gaji 5,8%
SEOUL. Kisruh antara manajemen Hyundai Motor Co. dengan para pekerjanya terkait tuntutan kenaikan gaji kembali menemui jalan buntu. Hari ini, para pekerja Hyundai menyatakan menolak kesepakatan atas peningkatan gaji yang sebelumnya sudah disepakati antara pihak manajemen dan serikat pekerjanya (SP). Adanya penolakan tersebut mengancam kerugian produksi lebih besar lagi yang harus ditanggung produsen mobil terbesar di Korea Selatan (Korsel) itu, yang diperkirakan mencapai US$ 400 juta.Kisruh ini dimulai dari ditandatanganinya kesepakatan tentang kenaikan gaji antara perwakilan Serikat Pekerja (SP) dengan manajemen Hyundai pada 2 September lalu. Pada waktu itu, kedua belah piihak menyetujui adanya kenaikan sekitar 5,6% dari gaji pokok dan memangkas waktu kerja karyawan.Namun, para pekerja menilai, kenaikan tersebut terlampau kecil. Walhasil, para pekerja yang terdiri atas 26.252 pekerja atau 58% dari anggota SP menolak kesepakatan dan mengancam untuk melakukan aksi mogok kerja.