JAKARTA. Rencana akuisisi PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II tinggal menunggu surat resmi dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham. Hal ini disampaikan oleh Rima Novianti, selaku Sekretaris Perusahaan PT Pelindo II di Jakarta, Senin (9/4). Menurut Rima, pembicaraan yang dilakukan dewan direksi kedua perusahaan sudah memasuki penghitungan aset termasuk penghitungan nilai akuisisi. "Kami sedang menghitung aset masing-masing, namun kami yakin segera terealisasi karena sejauh ini tidak ada kendala berarti. Apalagi ini merupakan perintah Kementerian BUMN," ujarnya, Senin (9/4). Pelindo II beranggapan, Rukindo potensi yang besar untuk memperbesar kinerja bisnis Pelindo II dalam menekuni bisnis pengerukan alur kapal di pelabuhan, termasuk pelabuhan sungai Batanghari dan Mahakam. ’’Kami sangat memerlukan Rukindo,’’ terang Rima. Saat ini Pelindo II mengelola 12 pelabuhan besar di Indonesia bagian barat. Di antaranya, Tanjung Pandan, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Teluk Bayur, Cirebon, Tanjung Priok, Lampung, dan Pontianak. Penolakan dari Serikat Pekerja Walaupun ditingkat manajemen proses akuisisi bisa berjalan lancar, namun tidak bagi kalangan pekerja. Serikat Pekerja PT Rukindo (SP Rukindo) menolak adanya proses akuisisi tersebut dengan alasan, bisnis pengerukan pelabuhan harus berada dibawah kendali pemerintah.
Pekerja tolak akuisisi Rukindo oleh Pelindo II
JAKARTA. Rencana akuisisi PT Pengerukan Indonesia (Rukindo) oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II tinggal menunggu surat resmi dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham. Hal ini disampaikan oleh Rima Novianti, selaku Sekretaris Perusahaan PT Pelindo II di Jakarta, Senin (9/4). Menurut Rima, pembicaraan yang dilakukan dewan direksi kedua perusahaan sudah memasuki penghitungan aset termasuk penghitungan nilai akuisisi. "Kami sedang menghitung aset masing-masing, namun kami yakin segera terealisasi karena sejauh ini tidak ada kendala berarti. Apalagi ini merupakan perintah Kementerian BUMN," ujarnya, Senin (9/4). Pelindo II beranggapan, Rukindo potensi yang besar untuk memperbesar kinerja bisnis Pelindo II dalam menekuni bisnis pengerukan alur kapal di pelabuhan, termasuk pelabuhan sungai Batanghari dan Mahakam. ’’Kami sangat memerlukan Rukindo,’’ terang Rima. Saat ini Pelindo II mengelola 12 pelabuhan besar di Indonesia bagian barat. Di antaranya, Tanjung Pandan, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Teluk Bayur, Cirebon, Tanjung Priok, Lampung, dan Pontianak. Penolakan dari Serikat Pekerja Walaupun ditingkat manajemen proses akuisisi bisa berjalan lancar, namun tidak bagi kalangan pekerja. Serikat Pekerja PT Rukindo (SP Rukindo) menolak adanya proses akuisisi tersebut dengan alasan, bisnis pengerukan pelabuhan harus berada dibawah kendali pemerintah.