KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sederet pekerjaan rumah menanti calon menteri bidang ekonomi di periode Pemerintahan Prabowo Subianto. Ekonom Center of Reform on Economic (CORE), Yusuf Rendy menilai banyak yang harus dikerjakan langsung oleh menteri bidang ekonomi begitu saat mereka dilantik. Misalnya, dalam mendorong peningkatan rasio pajak untuk mengimbangi peningkatan belanja negara dalam satu dekade ini.
"Ini masih sulit dilakukan oleh Kementerian Keuangan dalam satu dekade kemarin," jelas Yusuf pada Kontan.co.id, Selasa (15/10). Selanjutnya, peningkatan investasi diluar proyek hilirisasi yang saat ini gencar didorong.
Baca Juga: Eks Ketum PSI Giring Diundang ke Kertanegara, Bakal Jadi Wamen Budaya Menurutnya, kedepan investasi yang perlu didorong adalah di sektor manufaktur yang sifatnya padat karya. Bukan tanpa alasan, sebab sektor ini paling banyak menyerap tenaga kerja namun kinerja investasi disektor ini kurang membanggakan. "Selain itu, bagaimana mendorong efisiensi yang baik dan keterlibatan BUMN yang lebih besar masih menjadi pekerjaan rumah yang menurut saya bisa dilakukan pada periode berikutnya," urainya. Sebelumnya, tersirat kabar bahwa menteri menteri bidang ekonomi Prabowo nanti masih akan mempertahankan beberapa pembatu presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini. Beberapa nama yang santer di media diantaranya adalah Sri Mulyani, Erick Thohir, Agus Gumiwang, Bahlil Lahadia, Rosan Roeslani hingga Thomas Djiwandono. Merespon hal ini, Yusuf menilai keberlanjutan akan memudahkan proses awal kerja kepemimpinan Prabowo-Gibran kedepan. Yusuf juga berharap melalui pengalaman yang sudah dilakukan sebelumnya, masalah di bidang ekonomi bisa langsung digarap utamanya dalam mengejar target-target ambisius Prabowo. "Secara umum sosok-sosok yang disebutkan bisa memerlukan proses adaptasi dalam waktu lama, dan pengamalan birokasi penting terutama dalam melihat permasalahan lebih mendalam," urai Yusuf. Diketahui, Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil puluhan calon menteri/calon wakil menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10) sore. Mereka yang dipanggil berasal dari beragam latar belakang, mulai dari petinggi partai politik, kalangan profesional, anggota parlemen, hingga beberapa menteri yang saat ini masih aktif di kabinet pemerintahan Joko Widodo. Prabowo mengatakan proses ini sebenarnya sudah berjalan lama. Ia sudah mempelajari nama-nama yang akan bergabung di kabinet jauh hari sebelum memanggil mereka ke Kertanegara.
"Kita adakan pemantauan diskusi dan sebelum saya undang ke sini sebenarnya mereka sudah menyatakan bersedia membantu saya," ujar Prabowo semalam. "Sebetulnya hari ini hanya mengonfirmasi. Saya konfirmasi, saya yakinkan mereka bersedia atau tidak bantu saya di bidang yang saya tawarkan kepada mereka," imbuhnya
Baca Juga: Fahri Hamzah Diundang ke Kartanegara, Bakal Isi Kementerian Perumahan? Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati