KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelajar dan dokter di Myanmar berencana untuk mengadakan unjuk rasa pada hari Kamis terhadap pemerintahan militer, karena Washington menyatakan keprihatinan tentang deportasi Malaysia terhadap sekitar 1.100 warga negara Myanmar kembali ke negara yang dilanda perselisihan itu. Militer merebut kekuasaan bulan ini setelah menuduh kecurangan dalam pemilu 8 November yang disapu Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi, menahannya dan sebagian besar pimpinan partai. Ada sekitar tiga minggu protes setiap hari dan pada hari Kamis siswa berjanji untuk melakukan unjuk rasa di pusat komersial Yangon, dengan para demonstran didesak untuk membawa buku teks yang mempromosikan pendidikan militer sehingga mereka dapat menghancurkannya saat protes.
Pelajar hingga dokter di Myanmar berencana melakukan demo terhadap junta militer
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelajar dan dokter di Myanmar berencana untuk mengadakan unjuk rasa pada hari Kamis terhadap pemerintahan militer, karena Washington menyatakan keprihatinan tentang deportasi Malaysia terhadap sekitar 1.100 warga negara Myanmar kembali ke negara yang dilanda perselisihan itu. Militer merebut kekuasaan bulan ini setelah menuduh kecurangan dalam pemilu 8 November yang disapu Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi, menahannya dan sebagian besar pimpinan partai. Ada sekitar tiga minggu protes setiap hari dan pada hari Kamis siswa berjanji untuk melakukan unjuk rasa di pusat komersial Yangon, dengan para demonstran didesak untuk membawa buku teks yang mempromosikan pendidikan militer sehingga mereka dapat menghancurkannya saat protes.