JAKARTA. Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat akan mempengaruhi prospek ekonomi sejumlah negara berkembang termasuk Indonesia. Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional bilang, sebenarnya ada sejumlah kerja sama bilateral dan potensi bisnis yang bisa digarap lebih optimal dengan Amerika Serikat, khususnya di sektor industri kreatif dan infrastruktur. Namun, dengan menangnya Trump, potensi tersebut bisa terkikis. Sebab, kebijakan ekonomi Trump fokus pada pasar domestik Amerika Serikat. "Dalam jangka pendek belum ada pengaruh signifikan, tapi yang kita khawatirkan dalam jangka menengah dan panjang dengan adanya rencana kebijakan Trump yang mengarah ke domestik dan tertutup akan berdampak direct dan indirectly pada Indonesia," ujar Shinta (16/11). Walau begitu, sektor minyak kelapa sawit masih bisa berkontribusi positif. Soalnya, Amerika tak bisa mengandalkan produksi dalam negeri mereka. Oleh sebab itu, para pelaku bisnis tanah air perlu pandai-pandai memantau arah kebijakan Amerika Serikat. Setidaknya, Shinta bilang, Indonesia masih punya waktu satu tahun.
Pelaku bisnis akan pantau kebijakan Trump
JAKARTA. Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat akan mempengaruhi prospek ekonomi sejumlah negara berkembang termasuk Indonesia. Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional bilang, sebenarnya ada sejumlah kerja sama bilateral dan potensi bisnis yang bisa digarap lebih optimal dengan Amerika Serikat, khususnya di sektor industri kreatif dan infrastruktur. Namun, dengan menangnya Trump, potensi tersebut bisa terkikis. Sebab, kebijakan ekonomi Trump fokus pada pasar domestik Amerika Serikat. "Dalam jangka pendek belum ada pengaruh signifikan, tapi yang kita khawatirkan dalam jangka menengah dan panjang dengan adanya rencana kebijakan Trump yang mengarah ke domestik dan tertutup akan berdampak direct dan indirectly pada Indonesia," ujar Shinta (16/11). Walau begitu, sektor minyak kelapa sawit masih bisa berkontribusi positif. Soalnya, Amerika tak bisa mengandalkan produksi dalam negeri mereka. Oleh sebab itu, para pelaku bisnis tanah air perlu pandai-pandai memantau arah kebijakan Amerika Serikat. Setidaknya, Shinta bilang, Indonesia masih punya waktu satu tahun.