KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi menyatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan otoritas Filipina terkait adanya dugaan keterlibatan Warga Negara Indonesia (WNI) dalam bom gereja Filipina. Retno Marsudi dalam keterangannya menyatakan, proses investigasi dan identifikasi masih terus dilakukan oleh otoritas setempat, untuk mengungkap identitas pelaku. "Dari kemarin kita sudah melakukan komunikasi dengan otoritas Filipina. Informasi yang kami terima sampai pagi ini melalui komunikasi telepon, sampai hari ini informasi yang diperoleh adalah pelaku belum mampu dikonfirmasikan," kata Retno Marsudi, Sabtu (2/2).
Mantan Dubes RI untuk Belanda ini menegaskan, proses investigasi dan identifikasi terus berjalan, sehingga belum dapat memastikan keterlibatan WNI dalam serangan itu. "Hari ini saya akan melanjutkan komunikasi dengan Filipina. Masih hipotetis, apakah dia WNI, itu yang perlu kami ketahui terlebih dahulu," tutur Retno Marsudi. Dikutip dari BBC.com, pada Jumat (1/2), Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Año mengatakan, dua pelaku serangan bom bunuh diri di balik serangan gereja Katolik di Pulau Jolo berasal dari Indonesia. Serangan itu menewaskan 22 orang dan melukai 100 orang, termasuk warga sipil dan tentara. "Yang bertanggung jawab (dalam serangan ini) adalah pembom bunuh diri Indonesia. Namun kelompok Abu Sayyaf yang membimbing mereka, dengan mempelajari sasaran, melakukan pemantauan rahasia dan membawa pasangan ini ke gereja," kata Año.