KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum Idul Fitri tahun ini belum terlalu kuat untuk meningkatkan industri garmen Tanah Air. Sejauh ini, pelaku industri masih dibayangi ketidakpastian kebijakan pembatasan sosial, impor garmen, dan daya beli masyarakat. Namun, sejumlah produsen telah meramu strategi untuk tetap bisa mencuil peluang yang ada. Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Rizal Tanzil berharap lebaran tahun ini bisa lebih baik dari tahun kemarin. Hal ini sudah mulai terlihat dari kinerja utilisasi industri menengah (midstream) tekstil di level 70%. "Namun, industri masih menghadapi sejumlah kendala, di antaranya kenaikan harga bahan baku yang membuat kondisi TPT di awal tahun relatif menurun dan safeguard untuk garmen yang PMK-nya belum keluar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (23/3).
Pelaku industri garmen meramu strategi untuk menggarap momentum lebaran tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum Idul Fitri tahun ini belum terlalu kuat untuk meningkatkan industri garmen Tanah Air. Sejauh ini, pelaku industri masih dibayangi ketidakpastian kebijakan pembatasan sosial, impor garmen, dan daya beli masyarakat. Namun, sejumlah produsen telah meramu strategi untuk tetap bisa mencuil peluang yang ada. Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Rizal Tanzil berharap lebaran tahun ini bisa lebih baik dari tahun kemarin. Hal ini sudah mulai terlihat dari kinerja utilisasi industri menengah (midstream) tekstil di level 70%. "Namun, industri masih menghadapi sejumlah kendala, di antaranya kenaikan harga bahan baku yang membuat kondisi TPT di awal tahun relatif menurun dan safeguard untuk garmen yang PMK-nya belum keluar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (23/3).