KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri Tanah Air akan mengenang tahun 2020 sebagai periode yang sangat menantang. Hanya segelintir pelaku usaha yang masih mampu berjalan tegak di tengah badai pandemi Covid-19. Selebihnya, mereka tertatih-tatih mempertahankan roda bisnis. Jangankan ekspansi, tidak semua pelaku industri bahkan memiliki kas yang cukup untuk menutup kebutuhan operasional. Sebagian lagi memilih untuk memangkas dana belanja modal alias capital expenditure (capex) 2020. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) misalnya, menurunkan capex dari semula Rp 1,4 triliun menjadi Rp 1,1 triliun. Produsen semen Tiga Roda itu terpaksa menunda pengerjaan fasilitas refused derived fuel (RDF) atau pengolahan sampah di Citeureup, Jawa Barat ke tahun 2021. Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menyatakan, target pertumbuhan pendapatan Indocement tahun ini juga minus 5%-7%.
Pelaku industri kompak memangkas anggaran 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri Tanah Air akan mengenang tahun 2020 sebagai periode yang sangat menantang. Hanya segelintir pelaku usaha yang masih mampu berjalan tegak di tengah badai pandemi Covid-19. Selebihnya, mereka tertatih-tatih mempertahankan roda bisnis. Jangankan ekspansi, tidak semua pelaku industri bahkan memiliki kas yang cukup untuk menutup kebutuhan operasional. Sebagian lagi memilih untuk memangkas dana belanja modal alias capital expenditure (capex) 2020. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) misalnya, menurunkan capex dari semula Rp 1,4 triliun menjadi Rp 1,1 triliun. Produsen semen Tiga Roda itu terpaksa menunda pengerjaan fasilitas refused derived fuel (RDF) atau pengolahan sampah di Citeureup, Jawa Barat ke tahun 2021. Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menyatakan, target pertumbuhan pendapatan Indocement tahun ini juga minus 5%-7%.