KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat kebijakan publik dari Universitas Gadjah Mada, Satria Aji Imawan menilai, upaya pemerintah untuk menekan prevalensi perokok belum maksimal, tercermin dari jumlah perokok di Indonesia yang masih tinggi mencapai sekitar 65,7 juta penduduk. “Pemerintah perlu mengintensifkan upaya baru untuk menekan prevalensi perokok di Indonesia dengan melibatkan pelaku industri hasil tembakau,” kata Satria Aji Imawan dalam keterangannya, Rabu (10/8). Menurut dia, rencana penetapan aturan khusus untuk produk hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) sejauh ini masih belum terealisasi.
Pelaku industri perlu dilibatkan dalam menekan prevalensi perokok
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat kebijakan publik dari Universitas Gadjah Mada, Satria Aji Imawan menilai, upaya pemerintah untuk menekan prevalensi perokok belum maksimal, tercermin dari jumlah perokok di Indonesia yang masih tinggi mencapai sekitar 65,7 juta penduduk. “Pemerintah perlu mengintensifkan upaya baru untuk menekan prevalensi perokok di Indonesia dengan melibatkan pelaku industri hasil tembakau,” kata Satria Aji Imawan dalam keterangannya, Rabu (10/8). Menurut dia, rencana penetapan aturan khusus untuk produk hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) sejauh ini masih belum terealisasi.