Pelaku keuangan jarang akses layanan pengaduan OJK



JAKARTA. Sistem pelayanan pengaduan traceable & trackable yang dibangun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ternyata belum dimanfaatkan optimal oleh pelaku usaha jasa keuangan. Buktinya, dari 1.369 pelaku usaha, hanya 217 di antaranya yang mengakses layanan pengaduan yang masuk ke meja regulator.

Padahal, Sri Rahayu Widodo, Deputi Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK mengatakan, akses ini sudah aktif di Financial Care Center OJK untuk memudahkan pelaku usaha menyisir pengaduan atau informasi yang ditujukan kepada perusahaannya, sehingga bisa langsung ditangani pihak yang bersangkutan.

“Namun, sampai 5 September 2014 kemarin, baru ada 217 perusahaan dari total 1.369 perusahaan jasa keuangan yang memanfaatkan fasilitas ini. Kami berharap, nantinya semakin banyak pelaku yang mau menggunakan layanan tersebut, sembari kami terus meningkatkan sosialisasi,” ujarnya, kemarin.


Peraturan OJK Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan mengamanatkan seluruh pelaku usaha jasa keuangan untuk menyiapkan unit atau fungsi khusus untuk melayani pengaduan nasabah atau konsumen. Jika, pengaduan nasabah tidak dapat ditangani internal, permasalah dapat diselesaikan melalui lembaga mediasi independen atau mengadu ke OJK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia