Pelaku pasar masih yakin IHSG bisa menembus 6.000



KONTAN.CO.ID - Di tengah ancaman perang Korea dan pelambatan ekonomi global, sejumlah perusahaan sekuritas masih optimistis dengan prospek pasar modal domestik. Beberapa analis yang dihubungi KONTAN yakin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bisa menembus level 6.000 hingga akhir tahun nanti.

Pada transaksi kemarin (115/9), IHSG menguat 0,35% menjadi 5.872,39. Sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), indeks saham sudah menanjak 10,87%.

Kondisi ekonomi belakangan ini yang menunjukkan perbaikan, membuat beberapa analis optimistis target IHSG 2017 yang mereka patok sebelumnya akan tercapai. Bahkan, Managing Director Mandiri Sekuritas Laksono Widodo mengerek target IHSG untuk tahun ini.


"Kami sudah naik sedikit di 6.400-an," tutur Laksono kepada KONTAN, Senin (11/9) lalu. Sebelumnya, Mandiri Sekuritas menargetkan IHSG pada 2017 menembus 6.100. Optimisme itu berasal dari kondisi makro dalam negeri.

Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menyebutkan, sejumlah indikator ekonomi membaik. "Rupiah stabil, inflasi terjaga, cadangan devisa juga cukup bagus," tutur Alfred. Kondisi ini seharusnya bisa terefleksi pada IHSG. Ia belum mengubah target IHSG sejak awal tahun yakni, di level 6.0006.200.

Meski demikian, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee melihat tahun ini masih ada beberapa isu negatif yang mempengaruhi IHSG. Komoditas tambang masih berpotensi tertekan turun setelah ada isu aturan khusus batubara dalam negeri. Begitu pula isu pembatasan penjualan beton pracetak (precast) untuk menggenjot infrastruktur.

Namun, Hans juga tak memungkiri belanja pemerintah akan lebih efektif di kuartal III dan kuartal IV. Imbas positif pun akan dirasakan pasar saham. Hans masih bertahan dengan target IHSG akhir tahun di level 5.850-6.000.

Analis lain yang tak mengubah target IHSG di akhir tahun antara lain William Surya Wijaya (Indosurya Mandiri Sekuritas) dengan target 6.123, Norico Gaman (BNI Sekuritas) di posisi 6.071, serta Kevin Juido (Paramitra Alfa Sekuritas) di level 6.000.

Untuk tahun depan, William melihat ada beberapa hal yang menjadi perhatian. Misalnya, tahun depan memasuki tahun politik yang puncaknya terjadi pada 2019. Sehingga sentimen dari politik sulit dihindari.

Faktor lainnya adalah pergerakan harga komoditas. Harga batubara saat ini terus naik, tapi tak diiringi kenaikan harga minyak mentah. Jadi, William melihat IHSG berpotensi terkoreksi pada 2018.

Tapi Hans memprediksi IHSG pada 2018 berpotensi naik ke level 6.300 dengan price to earning ratio (PER) 20-21 kali. Adapun Norico menargetkan IHSG di tahun depan menembus 6.500 dengan EPS rata-rata Rp 402,06 dan PER sebesar 16,8 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie