JAKARTA. Struktur kabinet Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla ternyata tidak sesuai ekspektasi pasar. Jokowi dan JK memutuskan kementerian dalam kabinet berjumlah 34 kementerian atau sama dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kabinet itu terdiri dari 18 orang dari profesional non-partai politik dan 16 orang asal parpol. Padahal, Jokowi selalu mendengungkan membentuk kabinet yang ramping. Analis MNC Securities, Reza Nugraha memaparkan opininya. Menurut dia, efisiensi yang diusung Jokowi menjadi pertanyaan baru bagi para investor. Jokowi harus mencari cara lain agar tetap bisa menekankan efisiensi anggaran, terutama belanja pegawai. Jokowi terkesan inkonsisten dalam menyusun rencana kerja. Sehingga, pasar kembali mempertanyakan kemampuannya dalam menjalankan pemerintah dan memenuhi janji.
Pelaku pasar menagih efisiensi Jokowi
JAKARTA. Struktur kabinet Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla ternyata tidak sesuai ekspektasi pasar. Jokowi dan JK memutuskan kementerian dalam kabinet berjumlah 34 kementerian atau sama dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kabinet itu terdiri dari 18 orang dari profesional non-partai politik dan 16 orang asal parpol. Padahal, Jokowi selalu mendengungkan membentuk kabinet yang ramping. Analis MNC Securities, Reza Nugraha memaparkan opininya. Menurut dia, efisiensi yang diusung Jokowi menjadi pertanyaan baru bagi para investor. Jokowi harus mencari cara lain agar tetap bisa menekankan efisiensi anggaran, terutama belanja pegawai. Jokowi terkesan inkonsisten dalam menyusun rencana kerja. Sehingga, pasar kembali mempertanyakan kemampuannya dalam menjalankan pemerintah dan memenuhi janji.