Pelaku pasar menanti data tenaga kerja AS, rupiah bergerak flat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah pada Kamis (2/8) diprediksi akan bergantung pada respons pelaku pasar terhadap data ADP nonfarm employment change AS atawa data jumlah lapangan kerja baru di luar sektor pertanian AS. 

Mengutip Bloomberg, Rabu (1/8) rupiah bergerak flat dengan kecenderungan melemah 0,10% ke Rp 14.283 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah di Jisdor Bank Indonesia (BI) menguat 0,15% ke Rp 14.284 per dolar AS.  

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan pelaku pasar saat ini sedang menanti rilis data tenaga kerja AS. Jika nanti malam data tersebut dirilis lebih baik, maka nilai tukar rupiah berpotensi tertekan. 


Sementara itu, data inflasi Agustus yang lebih rendah di 0,03% daripada inflasi Juli di 0,08% juga turut menekan rupiah. 

Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat 0,15% ke Rp 14.284 per dolar AS pada Rabu (1/9)

Di satu sisi, Ekonom Sucor Sekuritas, Ahmad Mikail Zaini mengatakan inflasi Indonesia yang masih rendah secara tahunan di 1,59% yoy hingga Agustus membuat real yield Indonesia menarik. Akhirnya, pelemahan rupiah masih bisa terjaga. 

"Sore ini pasar saham dan obligasi mengalami penurunan kinerja tetapi penurunan rupiah masih terjaga, ini berarti pelaku pasar tidak keluar dari pasar keuangan domestik, melainkan cenderung bersikap wait and see," kata Mikail. 

Sementara itu, Mikail memproyeksikan data tenaga kerja AS berpotensi dirilis lebih rendah dari proyeksi karena khawatir akan sentimen virus Covid-19 varian delta. 

Mikail memproyeksikan rupiah pada Kamis (2/9) akan bergerak di rentang Rp 14.200 per dolar AS-Rp 14.250 per dolar AS. 

Sementara, Faisyal memproyeksikan rentang rupiah di Rp 14.230 per dolar AS-Rp 14.330 per dolar AS. 

Selanjutnya: Rupiah spot melemah 0,10% ke Rp 14.283 per dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (1/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi