Pelaku tekfin optimistis pertumbuhan ekonomi 2018



KONTAN.CO.ID - Pelaku industri teknologi finansial (tekfin) atawa financial technology (fintech) berbasis peer to peer (P2P) lending optimistis dengan target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah sebesar 5,4% pada 2018 mendatang.

Asal tahu saja, dalam pembacaan Nota Keuangan RAPBN 2018 Rabu (16/8), pemerintah mematok target pertumbuhan lebih tinggi dari target tahun ini yakni mencapai 5,2%. Beberapa pelaku Fintech merasa hal tersebut sudah sejalan dengan kondisi makro ekonomi saat ini.

Co Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya mengungkapkan, pihaknya optimistis dengan target pertumbuhan tersebut. Apalagi dengan program-program pemerintah yang sudah dijalankan saat ini sudah cukup baik dan terasa manfaatnya.


“Beberapa tahun belakangan memang kondisi ekonomi kita dalam masa perbaikan, saya rasa target itu realistis dan saya percaya dengan pertumbuhan tersebut bisa tercapai,” kata Reynold saat dihubungi KONTAN, Rabu (16/8).

Lebih lanjut, Reynold menginginkan ke depan Indonesia bisa menjadi negara eksportir yang tentunya bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

CEO Investree Adrian Gunadi juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, target angka pertumbuhan tersebut masih terhitung realistis dengan fundamental dalam negeri seperti sekarang ini.

Dari pelaku Fintech pun cukup yakin perlahan perekonomian dalam negeri kian berangsur membaik. Apalagi dengan semakin berkembang pesatnya industri Fintech saat ini yang menawarkan pinjaman secara online kapada pelaku UMKM.

“Diharapkan dengan perkembangan Fintech untuk membantu pelaku UMKM, ini juga bisa menjadi salah satu pendongkrak pertumbuhan ekonomi ke depan,” kata Adrian ke KONTAN, Rabu (16/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini