JAKARTA. Meski sudah menyepakati perjanjian perdagangan bebas ASEAN yang memberikan sejumlah fasilitas, sebagian besar pengusaha Indonesia belum mengaksesnya. Padahal, fasilitas perdagangan tersebut bisa mengoptimalkan keuntungan para pelaku usaha. Saat ini, baru sekitar 34% kegiatan ekspor dan 15% impor yang memanfaatkan fasilitas tersebut. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Selasa (5/3/2013). Pemanfaatan free trade agreement di ASEAN masih sangat rendah. "Padahal, dengan memanfaatkan FTA, eksportir bisa memanfaatkan bea masuk di negara tujuan," katanya. Bayu menjelaskan pemanfaatan FTA tersebut terlihat dari penerbitan surat keterangan asal (SKA). Dengan memanfaatkan mekanisme FTA, ekspor ke ASEAN sebenarnya masih bisa digenjot.
Pelaku usaha belum manfaatkan FTA ASEAN
JAKARTA. Meski sudah menyepakati perjanjian perdagangan bebas ASEAN yang memberikan sejumlah fasilitas, sebagian besar pengusaha Indonesia belum mengaksesnya. Padahal, fasilitas perdagangan tersebut bisa mengoptimalkan keuntungan para pelaku usaha. Saat ini, baru sekitar 34% kegiatan ekspor dan 15% impor yang memanfaatkan fasilitas tersebut. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Selasa (5/3/2013). Pemanfaatan free trade agreement di ASEAN masih sangat rendah. "Padahal, dengan memanfaatkan FTA, eksportir bisa memanfaatkan bea masuk di negara tujuan," katanya. Bayu menjelaskan pemanfaatan FTA tersebut terlihat dari penerbitan surat keterangan asal (SKA). Dengan memanfaatkan mekanisme FTA, ekspor ke ASEAN sebenarnya masih bisa digenjot.