Pelaku Usaha Ekspor Waspadai Ancaman Resesi Global



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) menanggapi pengaruh ancaman resesi global terhadap kinerja para eksportir Tanah Air.

Asal tahu saja Amerika Serikat dan sejumlah negara maju di Eropa tengah dihadapkan oleh tren inflasi tinggi dan ancaman krisis ekonomi. Krisis tersebut dikhawatirkan merambat ke berbagai negara secara global, tak terkecuali Indonesia.

Sekretaris Jenderal GPEI Toto Dirgantoro mengatakan, Indonesia cukup aktif mengekspor produk komoditas hasil tambang seperti mineral dan batubara ke berbagai negara Eropa dan AS. Produk-produk manufaktur juga cukup sering diekspor Indonesia ke negara-negara tersebut, termasuk furnitur yang dinilai permintaannya sempat booming.


Baca Juga: Di Tengah Musim Kenaikan Inflasi, Ini Pilihan Investasi yang Bisa Dilirik

Beberapa produk tersebut diyakini masih tetap tinggi permintaannya, sekalipun dunia sedang dalam ancaman krisis ekonomi yang mana dampaknya diperkirakan terasa di akhir tahun 2022 dan tahun 2023 mendatang.

Sebenarnya, para pelaku usaha ekspor sudah berpengalaman melalui berbagai krisis ekonomi, misalnya krisis ekonomi global pada tahun 2008 silam. “Tetapi antisipasi tetap harus dilakukan. Pelaku usaha harus terus melakukan efisiensi dan melihat berbagai peluang yang ada,” ujar dia, Sabtu (1/10).

Ia juga menilai, tantangan para eksportir dapat semakin berat. Pasalnya, Indonesia juga terancam ikut masuk ke jurang resesi pada tahun 2023.

Untuk saat ini, para eksportir masih terus memonitor dan meraba-raba upaya antisipasi apa saja yang dapat ditempuh supaya bisa terhindar dari dampak krisis ekonomi global. Di samping itu, para ekspotir juga berharap pemerintah mampu memperbaiki kinerja logistiknya sehingga biaya logistik dapat ditekan.

“Kami pun berharap pemerintah bisa mengurangi aturan-aturan yang selama ini justru menjadi penghambat kinerja ekspor Indonesia,” tandas dia.

Baca Juga: Ekonomi Bali Bergantung pada Pariwisata, BI: Waspada Bisa Terdampak Resesi Global

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat