KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontraksi pada aktivitas manufaktur di dalam negeri terus berlanjut hingga awal tahun 2020. Para pengusaha menilai, berbagai sentimen negatif perekonomian menyebabkan laju permintaan di dalam dan luar negeri terus melemah. Ketua Bidang Industri Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Johnny Darmawan mengatakan, lemahnya permintaan membuat aktivitas produksi industri manufaktur makin menurun. Gempuran sentimen global seperti perang dagang, perlambatan ekonomi global, dan Brexit terus bergulir sejak tahun lalu. “Sekarang ada sentimen virus corona yang sudah mendunia juga. Proyeksi PMI manufaktur di dua sampai tiga bulan ke depan kemungkinan masih akan turun karena China sebagai sentra pasar terbesar terdampak corona,” tutur Johnnya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (3/2).
Pelaku usaha manufaktur tertekan lemahnya permintaan barang dalam dan luar negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontraksi pada aktivitas manufaktur di dalam negeri terus berlanjut hingga awal tahun 2020. Para pengusaha menilai, berbagai sentimen negatif perekonomian menyebabkan laju permintaan di dalam dan luar negeri terus melemah. Ketua Bidang Industri Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Johnny Darmawan mengatakan, lemahnya permintaan membuat aktivitas produksi industri manufaktur makin menurun. Gempuran sentimen global seperti perang dagang, perlambatan ekonomi global, dan Brexit terus bergulir sejak tahun lalu. “Sekarang ada sentimen virus corona yang sudah mendunia juga. Proyeksi PMI manufaktur di dua sampai tiga bulan ke depan kemungkinan masih akan turun karena China sebagai sentra pasar terbesar terdampak corona,” tutur Johnnya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (3/2).