KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menunda pelaksanaan sejumlah proyek pembangkit listrik demi menekan impor. Penundaan akan terjadi pada proyek 15.200 megawatt (MW) dari total proyek listrik 35.000 MW. Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Seluruh Indonesia (APLSI), Arthur Simatupang mengatakan, pelaku usaha memahami pemerintah tengah berusaha untuk mencari jalan keluar dari penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Tapi, APLSI berharap pemerintah juga memperhatikan kepastian dan iklim investasi bagi para investor di bidang ketenagalistrikan. Apalagi menurutnya, proyek pembangkit listrik dibangun dalam jangka panjang. Mulai dari perizinan, pelaksanaan tender sampai pembangunan bisa memakan waktu hampir lima tahun. Sementara kebijakan pemerintah terhadap penurunan nilai tukar rupiah bersifat jangka pendek.
Pelaku usaha mencemaskan kepastian investasi akibat penundaan proyek listrik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menunda pelaksanaan sejumlah proyek pembangkit listrik demi menekan impor. Penundaan akan terjadi pada proyek 15.200 megawatt (MW) dari total proyek listrik 35.000 MW. Ketua Umum Asosiasi Produsen Listrik Seluruh Indonesia (APLSI), Arthur Simatupang mengatakan, pelaku usaha memahami pemerintah tengah berusaha untuk mencari jalan keluar dari penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Tapi, APLSI berharap pemerintah juga memperhatikan kepastian dan iklim investasi bagi para investor di bidang ketenagalistrikan. Apalagi menurutnya, proyek pembangkit listrik dibangun dalam jangka panjang. Mulai dari perizinan, pelaksanaan tender sampai pembangunan bisa memakan waktu hampir lima tahun. Sementara kebijakan pemerintah terhadap penurunan nilai tukar rupiah bersifat jangka pendek.