Pelaku usaha pariwisata asal Singapura lirik pariwisata NTB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya Kementerian Pariwisata memasarkan destinasi wisata ke luar negeri dinilai telah berhasil. Pasalnya puluhan buyers asal Singapura tertarik terhadap potensi pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Ini luar biasa. Bahkan semua berebut untuk menjadi yang pertama dalam menggali informasi tentang pariwisata NTB. Ini merupakan indikator kepercayaan publik tentang pariwisata NTB," kata Ketua Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas Kemenpar, Hiramsyah S. Thaib dalam siaran persnya, Selasa (30/10)

Paket menarik dengan destinasi super keren yang dibawa para seller NTB, dinilai menjadi penyebabnya. Belum lagi harga yang kompetitif dibanding destinasi lain di Indonesia. 


Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, pariwisata NTB sedang bangkit. Dengan alasan itu, pihaknya sangat antusias mengikuti program sales mission yang selalu diadakan Kemenpar. Menurutnya, program ini merupakan langkah tepat untuk mengangkat kembali pariwisata NTB.

"Promosi gencar jelas diperlukan. Jangankan NTB, Bali saja yang sudah sangan mendunia terus melakukan promosi sebagai bentuk penguatan pariwisatanya. Saat ini buyers masih meraba-raba. Nah tugas kita semua yang meyakinkan mereka," ujar Faozal.

Terpisah Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Iyung Masruroh mengatakan, bahwa Kemenpar akan terus melakukan berbagai terobosan bagi pemulihan pariwisata NTB.  "Ini merupakan salah satu langkah awal untuk kembali mengangkat pariwisata NTB. Masih banyak terobosan yang akan kita lakukan, goalnya mengembalikan kejayaan pariwisata NTB," pungkas Iyung.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Agustus 2018 lalu. Jumlah kunjungan wisman pada Agustus turun 1,93 persen dibandingkan kunjungan bulan sebelumnya, yakni 1,54 juta kunjungan pada Juli dan 1,51 juta kunjungan pada Agustus 2018.

Faktor penyebab turunnya jumlah kunjungan wisman tersebut adalah lantaran bencana gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat. Penurunan wisman terbesarnya terjadi di Bandara Internasional Lombok sebesar 69,18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .