KOPENHAGEN. Banyak entitas keuangan dunia memprediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia masih akan terus berlanjut. Semisal, Dana Moneter Internasional atawa International Monetary Fund (IMF) yang pada 6 Oktober 2015 lalu sudah memangkas proyeksi global domestic gross tahun ini dari 3,3% menjadi 3,1%. Prediksi IMF itu disandarkan pada perlambatan ekonomi di negara-negara berkembang atau emerging market akibat penurunan harga komoditas. Entitas yang bermarkas di Washington tersebut juga memangkas angka prediksi ekonomi global pada tahun 2016 dari level 3,8% menjadi 3,6%. Kelesuan ekonomi tersebut diamini Nils Smedegaard Andersen, Chief Executive Officer (CEO) AP Moeller Maersk, perusahaan jasa pelayaran yang menguasai 15% pangsa pasar jasa angkutan laut di seluruh dunia. "Jumlah perdagangan saat ini terlihat signifikan lebih rendah dari biasanya," tutur Andersen seperti dikutip Bloomberg.
Pelambatan ekonomi tercermin dari bisnis pelayaran
KOPENHAGEN. Banyak entitas keuangan dunia memprediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia masih akan terus berlanjut. Semisal, Dana Moneter Internasional atawa International Monetary Fund (IMF) yang pada 6 Oktober 2015 lalu sudah memangkas proyeksi global domestic gross tahun ini dari 3,3% menjadi 3,1%. Prediksi IMF itu disandarkan pada perlambatan ekonomi di negara-negara berkembang atau emerging market akibat penurunan harga komoditas. Entitas yang bermarkas di Washington tersebut juga memangkas angka prediksi ekonomi global pada tahun 2016 dari level 3,8% menjadi 3,6%. Kelesuan ekonomi tersebut diamini Nils Smedegaard Andersen, Chief Executive Officer (CEO) AP Moeller Maersk, perusahaan jasa pelayaran yang menguasai 15% pangsa pasar jasa angkutan laut di seluruh dunia. "Jumlah perdagangan saat ini terlihat signifikan lebih rendah dari biasanya," tutur Andersen seperti dikutip Bloomberg.